Suara.com - Anak kedua Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution, Panembahan Al Nahyan Nasution jadi sorotan setelah pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, termasuk saat anak dua tahun itu belum lepas dari dot.
Potret Al Nahyan masih minum pakai dot ini terlihat di berbagai momen, dari mulai saat keluar mobil bersama Presiden Jokowi dan Iriana, saat digendong sang ayah sambil menggenggam dot, dan potret ngedot di atas mobil yang paling baru dibagikan Erina melalui Instagram Story.
"Baby boss dan dotnya," tulis @erinagudono dikutip suara.com, Kamis (15/12/2022).
Dalam potret yang dibagikan, tidak jarang Al Nahyan juga kerap minum dari dot sambil berdiri, yang membuat banyak netizen gemas dan tidak sedikit pula yang mengkritisi.
Baca Juga: Wajah 'Jutek' Gibran Rakabuming Jadi Sorotan, Kaesang Pangarep Angkat Suara: Banyak Beban
Sementara itu, sebagian besar orang tua pilih memberikan dot kepada anak, terlebih saat mereka sudah tidak mengonsumsi ASI dan mulai proses menyapih.
Tapi ada juga loh dampak buruk dot bagi perkembangan buah hati yang harus diwaspadai, seperti mengutip Hello Sehat sebagai berikut:
1. Mengalami Bingung Puting
Menyusui adalah proses yang alami dan sebagian bayi perlu waktu agar terbiasa dengan puting ibu. Namun, ada pula kondisi bingung puting pada bayi yang kesulitan menghisap ASI.
Salah satu penyebab dari masalah menyusui ini adalah ketika anak sudah terbiasa menggunakan dot serta empeng.
2. Alami Infeksi Telinga
Penggunaan empeng bayi dapat meningkatkan risiko infeksi telinga bagian tengah atau disebut sebagai otitis media.
Ini terjadi karena kuman atau bakteri pada rongga hidung bisa naik hingga tuba eustachius dan masuk ke dalam telinga.
3. Masalah Gigi
Penggunaan empeng dalam jangka waktu normal, umumnya tidak menyebabkan masalah gigi jangka panjang.
Namun, penggunaan empeng dalam waktu yang lama (lebih dari 2 tahun) dapat menyebabkan gigi anak menjadi tidak sejajar.
Nah, bagi orangtua yang ingin menyudahi kebiasaan anak menggunakan dot, bisa menerapkan 5 langkah berikut mengutip Asia One:
1. Ajak Kerjasama
Caranya bicara dengannya secara perlahan lebih membantu daripada secara tiba-tiba langsung melarangnya menggunakan dot.
2. Tetapkan Rencana yang Realistis
Seperti berhenti merokok, saat ingin menghentikan kebiasaan dot pada anak lakukan perlahan, agar dia bisa delapan minggu untuk menghilangkan kebiasaan itu secara perlahan dan mantap.
3. Alihkan pikirannya dari dot
Gunakan berbagai strategi untuk menghindarinya untuk meminta dot. Misalnya, mengalihkan perhatian dengan mainan favorit atau memegang tangannya dengan lembut sambil bernyanyi bersama. Apa pun yang membuatnya sibuk akan membantu menghentikan kebiasaan itu.
4. Beri Pelukan
Mungkin cukup sulit bagi anak untuk menghentikan kebiasaan dotnya. Setiap kali melihat dia berhasil melewati waktu tanpa dot, beritahu dia betapa senangnya orangtua. Bahkan beri sedikit apresiasi.
5. Ajarkan Menenangkan Diri
Beri tahu anak cara menenangkan dirinya sendiri selain dengan mengandalkan dot. Ketika dia menangis karena mengantuk dan menginginkan dotnya, taruh dia di tempat tidur dan tenangkan.
Misalnya, dengan mengayunkannya dengan lembut selama beberapa detik setiap kali. Biarkan dia tenang dengan sendirinya. Dia akhirnya akan tertidur tanpa dot.