Suara.com - Pada Rabu (7/12/2022), terjadi sebuah ledakan yang diduga bom bunuh diri di kantor Polsek Astanaanyar, Bandung. Informasi ledakan ini lantas trending di berbagai media sosial.
Beberapa media sosial juga ramai bertebaran foto maupun video potongan tubuh yang diduga sebagai pelaku. Foto maupun video tersebut tidak jarang membuat beberapa warganet berkomentar cemas hingga takut.
Tidak hanya itu, berbagai pemberitaan serta pembicaraan mengenai terorisme juga langsung ramai membanjiri media sosial. Ketika hal ini sudah masuk ke media sosial, terkadang seseorang sulit untuk menghindarinya.
Padahal, melihat pemberitaan mengenai terorisme ataupun hal-hal yang berhubungan kekerasan dapat menimbulkan rasa takut pada orang tersebut.
Melansir laman Cigna, melihat pemberitaan mengenai terorisme ataupun kekerasan, dapat meningkatkan perasaan cemas maupun ketakutan saat menjalankan kehidupan sehari-hari. Perasaan takut ini akan terus dirasakannya sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Meski sulit dihindari karena sudah ada di media sosial, bukan berarti tidak ada cara untuk mengatasi rasa takut akan cemas tersebut. terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa takut dan cemas yang dialami di antaranya sebagai berikut.
1. Pahami bahwa pemerintah dan aparat keamanan akan melindungi
Jika ada suatu kasus terorisme atau kekerasan, seseorang harus memahami jika pemerintah dan aparat akan melindungi agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi. Dengan begitu, pemikiran bahaya akan kekerasan akan lebih sedikit. Penting juga untuk mengikuti arahan yang diminta oleh pihak berwajib.
2. Selalu waspada, tapi jangan takut
Baca Juga: Minta Pengertian ke Warga Soal Penangkapan Teroris, Mahfud MD: Kadang Suka Ada yang Nyinyir
Seseorang penting untuk terus waspada dengan memperhatikan sekeliling, tetapi jangan takut. Ketahui jika ada tindakan-tindakan yang tidak biasa. Usahakan jangan pernah takut berlebihan karena akan memengaruhi fokus.
3. Fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan
Banyak hal-hal yang mungkin terjadi di luar kendali, termasuk adanya terorisme maupun kekerasan. Terkadang adaya pemikiran ini membuat perasaan cemas berlebih. Namun, seseorang harus bisa mengendalikan dirinya. Bisa juga diskusi dengan keluarga cara menghadapi jika bahaya mengintai.
4. Seimbangkan pikiran
Saat pemberitaan mengenai terorisme dan kekerasan, ini bisa membuat seseorang berpikir jika dunia itu kejam. Hal ini mendorong adanya sikap pesimisme sehingga ia sulit melihat kebaikan. Oleh karena itu, seimbangkan pikiran penting untuk bisa membuatnya berpikir kalau tidak selamanya di dunia adalah kejahatan.
5. Hindari eksposur
Melihat pemberitaan, gambar, atau video terorisme maupun kekerasan di media sosial terkadang tidak bisa dikendalikan. Namun, dengan menghindarinya dapat membuat diri terhindar dari rasa takut dan cemas berlebihan.
6. Tetap lakukan rutinitas
Dengan adanya pemberitaan terorisme maupun kekerasan, usahakan tetap lakukan rutinitas biasanya. Hal ini agar orang tersebut tetap bisa melakukan aktivitas normal biasanya.
7. Akui perasaan
Mengakui perasaan takut adalah cara menerima ketika ada kekhawatiran akibat informasi terorisme dan kekerasan. Namun, dengan mengakui hal ini akan membuat orang-orang di sekitar memberikan dukungan yang baik.
8. Meningkatkan kekuatan fisik
Fisik akan mendorong emosional. Dengan menjaga kekuatan fisik, ini akan mendorong emosional menjadi lebih baik. Selain itu, olahraga juga dapat menghindari stres pada seseorang.
9. Coba lakukan teknik relaksasi
Untuk mengatasi perasaan cemas dan takut berlebihan, seseorang dapat mencoba teknik relaksasi pernapasan. Hal ini akan membantu tubuh menjadi lebih rileks. Selain itu, kendalikan juga rasa cemas dengan melakukan meditasi. Itu akan membantu membuat pikiran menjadi lebih damai.
Terkait ledakan di Polsek Astanaanyar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bergerak setelah mendengar adanya bom bunuh diri di wilayah pemerintahannya. Ia meminta masyarakat untuk tenang.
"Masyarakat harap tenang. Insyaallah (situasi) aman terkendali," kata Ridwan Kamil.