Risiko Keparahan karena Covid-19 Lebih Tinggi, Pengidap HIV Tak Boleh Tunda Vaksinasi

Sabtu, 03 Desember 2022 | 12:45 WIB
Risiko Keparahan karena Covid-19 Lebih Tinggi, Pengidap HIV Tak Boleh Tunda Vaksinasi
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter mengingatkan pengidap HIV untuk tidak menunda-nunda vaksinasi Covid-19, mengingat risiko keparahan yang lebih tinggi. Bagaimana dengan isu vaksin Covid-19 memiliki efek samping buruk bagi orang dengan HIV (ODHIV)?

Dijelaskanm oleh Ketua Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia (PDPAI) Dr. dr Evy Yunihastuti, SpPD, isu miring seputar efek samping vaksin Covid-19 memang membuat ODHIV enggan melakukannya. Padahal dampak buruk tidak vaksin lebih mematikan dibanding efek sampingnya.

Dokter Evy menjelaskan, HIV bukanlah penghalang dari vaksin Covid-19, bahkan jika CD4 orang tersebut rendah. Mereka yang menderita HIV tetap aman untuk melakukan vaksinasi dan tidak berpengaruh pada kondisi kesehatannya.

Mitos HIV AIDS dan Stigma Pengidapnya - Ilustrasi HIV/AIDS. (Shutterstock)
Ilustrasi HIV-AIDS. (Shutterstock)

"HIV bukan penghalang penggunaan vaksin Covid-19 meskipun CD4 rendah. Jadi aman karena yang digunakan ini vaksin virus mati sehingga lebih aman," kata Dokter Evy dalam acara diskusi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Rabu (30/11/2022).

Baca Juga: Daftar Imunisasi Wajib untuk Anak Apa Saja? Orang Tua Perlu Tahu dari Polio, PCV hingga BCG

Meski demikian, Dokter Evy menjelaskan, untuk efektivitas vaksin Covid-19 memang kemungkinan tidak 100 persen. Namun, hal bukan berarti vaksin yang diberikan tidak bermanfaat. Ia menambahkan, vaksin Covid-19 yang diberikan tetap bermanfaat bagi ODHIV.

Sebab berdasarkan penelitian, orang dengan HIV (ODHIV) akan sangat berisiko terkena Covid-19. Bahkan, jika para penderita HIV terkena Covid-19, mereka berisiko mengalami gejala yang lebih berat hingga 44,8 persen.

"ODHIV itu memiliki persepsi mengalami risiko gejala yang lebih berat sekitar 44,8 persen dibandingkan yang non-HIV," ujarnya.

Tidak hanya itu, Dokter Evy menjelaskan jika ODHIV mengalami Covid-19, risiko kematiannya 1,8 kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak menderita HIV. Sementara untuk risiko terkena Covid-19 angkanya mencapai 1,3 - 2,3 kali lebih besar

“Mereka yang ODHIV juga memiliki risiko kematian yang lebih besar, yaitu sekitar 1,8 kali dibandingkan mereka yang non-HIV. Selain itu, risiko tertularnya Covid-19 mencapai angka 1,3 sampai 2,3 kali lebih besar,” pungkasnya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Bisa Meroket di Liburan Akhir Tahun, Masyarakat Diminta Tetap Waspada dan Giatkan Vaksinasi Lengkap

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI