Suara.com - Pinkan Mambo belakangan menjadi sorotan karena membongkar aib hamil di luar nikah dan telah berhubungan seks dengan banyak lelaki. Seakan tak cukup membuat publik heboh, mantan rekan duet Maia Estianty ini sekarang terus berkoar mengenai kekayaan yang ia miliki.
Pelantun "Kekasih Tak Dianggap" ini bahkan mengaku memiliki 1000 rumah, setelah sebelumnya sesumbar memiliki 50 perusahaan. Ia bahkan mengklaim, jika kekayaannya saat ini jauh lebih banyak daripada Raffi Ahmad hingga Maia Estianty.
"Gue punya kekayaan sendiri, gue itu bisa beli Alphard sendiri, gue bisa bikin 1000 rumah, 1000 kali lipat lebih besar dari punyanya Maia, gue bisa kalau mau," kata dia dikutip dari YouTube KH INFOTAINMENT.
"Belum lagi dari perusahaan, gue kan memang akui kalo gue itu kaya, karena emang gue yang kaya. Jadi, enggak sempet ngurusin isu gosip yang seperti itu," jelasnya lagi.
Baca Juga: Sembari Mewek, Pinkan Mambo Berjanji Tak Akan Senggol Teman Artis Lagi: Saya Ingin Jualan Pisang
Tentu saja hal ini dinilai tak masuk akal oleh banyak warganet, yang masih ingat jika Pinkan Mambo sebelumnya pernah mengaku kesulitan ekonomi ekonomi karena suaminya, Steve Wantania telah di PHK dari perusahaannya hinga menjual beberapa barang di rumahnya.
Baru-baru ini, dengan berlinang air mata, Pinkan Mambo meminta maaf atas pernyataannya yang terkesan menghina rekan duetnya, Maia Estianty, Raffi Ahmad bahkan Lesti Kejora yang sempat disenggolnya.
"Sejujurnya saya sedih melihat perbuatan saya sendiri yang terkesan menjelek-jelekan orang lain dan saya tidak bermaksud menjelekkan siapapun. Saya mohon maaf kalau memang saya salah," ungkap Pinkan Mambo saat dijumpai sejumlah media.
Hal ini pun membuat banyak warganet akhirnya ikut berkomentar mengenai kondisi Pinkan Mambo. Seperti yang tertulis di kolom komentar Instagram @nyinyir_update_official saat akun tersebut mengunggah videonya.
"Kayaknya beliau butuh pergi ke psikolog. Kemarin-kemarin ngomongnya agak ngelantur. Mungkun karena tekanan hidup. Semoga selalu sehat mbak, baik fisik maupun psikis," kata @mikexxxxx.
Baca Juga: 5 Kontroversi Pinkan Mambo, Hubungan Seks dengan Banyak Pria hingga Paksa Anak Jadi Artis!
"Terus 50 perusahaan, 100 unit BMW baru buat karyawan ke mana sekarang? Kok tiba-tiba menghilang gitu aja. Baru kemarin lho kamu bilang," ujar @frydxxxx.
"Rada-rada dih omongannya ke sana ke mari. Sekarang bilang cuma jualan pisang, kemarin di TV bilang punya 50 perusahaan," tambah @selmxxxxx.
"Maklumin ajalah mungkin dia lagi ga beres pikirannya. Stres atau depresi jadi ngomongnya ngelantur," ungkap @ranixxxxxx.
Alasan Seseorang Suka Halu dan Mengarang Cerita
Halu adalah nama beken dari halusinasi, kerap dilakukan beberapa orang karena berbagai alasan. Ini bisa karena orang tersebut ingin terlihat keren, bisa juga terlihat untuk dikasihani. Intinya, mengarang cerita yang bukan sebenarnya.
Untuk kasus halu yang melebih-lebihkan, orang tersebut kerap menceritakan pencapaian yang besar, padahal ia tidak pernah mencapai hal tersebut. Lantas benarkah halu bisa disebut dengan gangguan mental?
Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi, psikolog dari KlikDokter, orang yang halu memang bisa disebut mengalami masalah mental. Ini biasanya sangat berhubungan dengan masalah kepercayaan dirinya.
"Bisa saja memang orang yang suka mengarang cerita mengalami masalah mental. Karena kan orang yang suka mengarang cerita tandanya ada masalah kepercayaan dirinya," ujar Ikhsan.
Seperti diungkap Ikhsan, orang yang halu alias doyan mengarang cerita bisa jadi mengalami gangguan narsistik. Misalnya, orang halu yang suka melebih-lebihkan cerita, punya tujuan agar dianggap hebat oleh orang lain.
"Ia tidak percaya diri dengan kemampuan yang ia miliki saat itu. Akhirnya ia mengarang cerita, melebih-lebihkan. Nah, yang kaya gitu masuk ke narsistik. Karena ia tidak menceritakan sesuai apa yang ia miliki," katanya.
"Halu bisa disebut gangguan mental, apalagi kalau sampai mengganggu orang sekitarnya. Misalnya, suka berbicara 'saya bisa ini atau bisa itu', padahal tidak bisa. Itu akhirnya bisa mengganggu dan melebih-lebihkan," kata Ikhsan.