Suara.com - Acquired immunodeficiency syndrome alias AIDS merupakan penyakit yang hingga saat ini masih menjadi perhatian dunia kesehatan. Penyakit yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV) ini masih menjadi fokus perhatian apalagi akan kesembuhan yang disebut sangat minim.
Untuk penyebaran HIV sendiri, dapat terjadi melalui penggunaan jarum suntik berulang, berhubungan seks tanpa kondom, infeksi ibu ke anak saat melahirkan, menyusui, bahkan saat kehamilan.
Alasan lain penyakit satu ini menjadi perhatian penting karena mengancam nyawa seseorang jika tidak adanya langkah pencegahan serta pengobatan. Oleh karena itu, pentingnya menyadarkan masyarakat akan hal tersebut, dibuatlah Hari AIDS Sedunia.
Peringatan yang dirayakan setiap 1 Desember setiap tahunnya ini, bertujuan untuk kembali mengingatkan pentingnya mencegah penularan HIV/AIDS di sekitar.
Baca Juga: Catatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember: Perempuan dan Anak Patut Menjadi Prioritas
Tema Hari AIDS Sedunia 2022
Mengutip situs resmi WHO, Haris AIDS Sedunia 2022 mengambil tema “Equalize” yang berarti “Menyamakan”. Tema satu ini ditunjukkan agar seluruh masyarakat dapat mengakui dan mengatasi ketidaksetaraan dalam melawan HIV.
Mereka yang menderita penyakit ini dari latar belakang apapun pada kenyataannya berhak untuk mendapatkan pengobatan dan layanan dalam menangani kondisi yang dideritanya.
Sejarah
Dilansir dari laman Hindustantimes, Hari AIDS Sedunia sendiri pertama kali ditetapkan pada Agustus 1988 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter. Keduanya merupakan petugas informasi publik untuk Program Global AIDS dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga: 70 Twibbon Hari AIDS Sedunia 2022, Pasang Jadi Profil WhatsApp, IG dan Facebook
Dibuatnya hari ini dimaksudkan untuk mencoba mengatasi penyakit satu ini yang terbilang merenggut banyak nyawa manusia. Dengan pengajuan yang diberikan, pada 1 Desember, Direktur Program Global AIDS, Dr Johnathan Mann, menyetujuinya dibuatnya peringatan satu ini.
Adanya peringatan Hari AIDS Sedunia ini juga menjadi hari yang penting bagi para penderita. Apalagi, stigma mengenai penyakit satu ini masih terbilang sangat buruk di masyarakat.
Namun, dengan adanya peringatan satu ini, membuat masyarakat menjadi lebih paham serta memberikan dukungan kepada para penderita untuk berjuang melawan penyakitnya.
Tidak hanya itu, Hari AIDS Sedunia juga sangat berpengaruh penting karena mengingatkan masyarakat dan pemerintah bahwa HIV belum hilang dan masih harus dilakukan pencegahan agar tidak terus bertambah kasusnya.