1. HIV Akut
Tahap HIV Akut ditandai dengan gejala awal yang umumnya dirasakan oleh penderita HIV dan AIDS:
- Sakit kepala
- Demam
- Flu
- Muncul ruam
Kemudian, virus mulai menghancurkan sel darah putih dan melawan imunitas tubuh. Pada fase ini, tingkat HIV dalam darah juga sangat tinggi dengan risiko penularan yang cukup besar.
Meskipun baru terjangkit di tahap ini, penanganan seperti Antiretroviral (ARV) direkomendasikan agar penyintas dapat mengurangi risiko penularan HIV dan AIDS.
2. HIV Kronis
Pada tahap ini, penderita tertular HIV dengan perkembang biakkan virus yang rendah, dan tanpa gejala.
Jika tidak ditindak dengan terapi Antiretroviral (ARV), infeksi HIV kronis ini akan terus tumbuh hingga 10 tahun kedepan. ARV dapat mengurangi risiko penularan virus, meskipun melakukan aktivitas seksual kepada orang dengan negatif HIV.
3. AIDS
AIDS adalah fase HIV yang paling parah, dimana kekebalan tubuh tidak bisa melawan infeksi, bakteri, dan kanker. Jika tidak diobati, maka harapan hidup penderita AIDS hanya 3 tahun sejak penderita dinyatakan positif.
Baca Juga: Tanggal 1 Desember Memperingati Hari Apa?
Jumlah sel CD4 dalam tubuh penderita AIDS menurun hingga 200 sel/mm3, padahal kondisi normal seharusnya di kisaran 500-1.600 sel/mm3.