Orangtua Mesti Tahu, Begini Cara Cegah Gagal Ginjal Akut pada Anak

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 22 November 2022 | 14:52 WIB
Orangtua Mesti Tahu, Begini Cara Cegah Gagal Ginjal Akut pada Anak
Ilustrasi gagal ginjal. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gagal ginjal akut misterius pada anak masih menjadi masalah yang menimbulkan kekhawatiran di Indonesia. Setelah melewati berbagai investigasi dan penelitian, penyebab terjadinya gagal ginjal akut misterius ini mengarah kepada keracunan bahan pelarut obat sirup.

Dua kandungan berbahaya itu ialah Ethylene Glycol, Diethylene Glycol, Ethylene Glycol Butyl Ether merupakan yang beredar pada obat sediaan sirup.

Dalam keterangannya, Dokter Spesialis Anak dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr. Rizqi A Wicaksana Sp.A., mengatakan bahwa ginjal yang utamanya sebagai organ ekskresi yang membuang sisa metabolisme di tubuh, dan membantu memproduksi sel darah merah perlahan rusak karena adanya kandungan senyawa kimia berbahaya yang masuk ke tubuh.

Kasus gagal ginjal akut di Indonesia menjadi perhatian banyak masyarakat. (unsplash)
Kasus gagal ginjal akut di Indonesia menjadi perhatian banyak masyarakat. (unsplash)

Sebagai pemahaman dasar, dalam mengenali gejala gagal ginjal pada anak adalah produksi urine kurang dari 1 mililiter per kilogram berat badan per jam selama 6 jam dan tentunya keluhan penyerta seperti demam, muntah, tidak nafsu makan dan lainnya.

Baca Juga: Dua Perusahaan Farmasi Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Obat Sirup yang Mengandung EG dan DEG Melebihi Ambang Batas

"Jika ditemukan salah satu dari gejala tersebut segera periksakan kepada faskes atau rumah sakit yang bisa melakukan pemeriksaan darah sederhana, seperti ureum, kreatinin dan urinalisis", tutur dr. Rizqi A Wicaksana Sp.A.

Konsumsi air putih turut membantu menurunkan resiko gagal ginjal akut. Urine yang baik adalah yang berwarna kuning jernih. Jika ditemukan urin berwarna lain ataupun berwarna merah darah menunjukan pertanda bahwa ada masalah pada kesehatan tubuh.

Pada anak, laju filtrasi glomerulus (LFG) sering menjadi indikator utama dalam memantau fungsi ginjal, yaitu kecepatan filtrasi volume plasma melalui ginjal per unit waktu perluas permukaan tubuh. Pre-renal dan Post- renal. Normalnya, lebih besar atau sama dengan 100%, dan apabila ditemui dibawah atau sama dengan 60 persen, Dokter akan melakukan tindakan atau pengobatan lanjutan atau bahkan dapat menegakkan diagnosa.

“Dengan tetap menerapkan pola hidup sehat pada anak, salah satunya dengan pencegahan, melalui cuci tangan secara berkelanjutan, istirahat yang cukup dan konsumsi makanan sehat, bersih dan bergizi. Perhatikan pula produksi urin anak, dan menggunakan resep dokter yang terpercaya dari apotik resmi atau di rumah sakit," pungkas Rizqi A Wicaksana Sp.A., Dokter Spesialis Anak di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dengan jam praktek Senin dan Rabu atau dapat dilihat di Aplikasi My Siloam.

Baca Juga: Gabungan Orang Tua Pasien Gagal Ginjal Akut Anak Bakal Gugat BPOM, Kemenkes dan Perusahaan Farmasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI