Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ungkap alasan tamu kepala negara Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali tidak menggunakan masker saat rapat atau dinner di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (TWK), Selasa, 15 November 2022 malam.
Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, Siti Nadia mengatakan protokol kesehatan atau prokes KTT G20 menggunakan masker tidak bersifat wajib di dalam dan di luar ruangan.
"Prokes lainnya penggunaan masker di dalam dan luar ruangan, sifatnya pilihan, tapi kita tetap mengimbau tetap menggunakan masker," ujar Siti Nadia saat konferensi pers Kemenkes, Rabu (16/11/2022).
Aturan ini ditetapkan karena syarat menghadiri G20 bagi delegasi yakni harus sudah divaksinasi Covid-19 minimal dua dosis. Namun untuk para kepala negara atau delegasi G20 tidak ada kewajiban melakukan tes antigen atau tes PCR.
Baca Juga: Jokowi Serahkan Presidensi G20 2023 ke PM India Narendra Modi
"Walaupun tidak ada kewajiban melakukan pemeriksaan PCR ataupun antigen, tetapi kalau dilihat pada pelaksanaanya, semua kegiatan terutama yang melibatkan head VVIP, head delegasi atau kepala negara harus melalui pemeriksaan PCR," sambung Siti Nadia.
Selain itu, ia juga memastikan ada beberapa tes antigen untuk beberapa kegiatan diskusi kecil, seperti seminar dan workshop. Meskipun acara diskusi tersebut tidak banyak digelar di KTT G20 Bali.
"Yang lain, deteksi dini terus kita siapkan kemudian ada delegasi ataupun tamu VVIP lainnya, yang merasa kondisi kesehatannya kurang baik, lalu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tutup Nadia.
Sementara itu berdasarkan pengamatan suara.com para delegasi dan pemimpin negara yang hadir di KTT G20 Bali terlihat tidak menggunakan masker, bahkan saat kedatangan, berdiskusi hingga tiba di lokasi makan malam di Taman Budaya TWK, Ungasan, Bali.
Baca Juga: Jokowi Ajak Kepala Negara Anggota G20 Tanam Mangrove di Bali