Kenapa Melakukan Perawatan Gigi Perlu Bolak-Balik ke Klinik? Ini Alasannya

Dinda Rachmawati Suara.Com
Rabu, 16 November 2022 | 09:56 WIB
Kenapa Melakukan Perawatan Gigi Perlu Bolak-Balik ke Klinik? Ini Alasannya
Ilustrasi dokter gigi, sakit gigi, perawatan gigi, gigi (Pixabay/jarmoluk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perawatan gigi kerap dianggap mahal oleh masyarakat, belum lagi untuk memperbaiki gigi yang rusak, seorang pasien harus rela menghabiskan waktu untuk bolak balik ke klinik gigi sampai perawatan mereka selesai.

Namun, Ketua Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (IKORGI) Cabang Jakarta Selatan, Dr. drg. Rina Permatasari, Sp.KG mengatakan, hal inilah yang memang harus dilewati untuk memperbaiki gigi, agar bisa mempertahankannya dan tidak langsung menggantinya dengan yang palsu. 

"Di sinilah poin lebihnya dalam mempertahankan gigi. Memang tidak mudah; tindakannya panjang dan butuh berkali-kali datang. Tapi bila fungsi gigi bisa terselamatkan dan tidak perlu gigi palsu, pasti pasien akan memilih jalur perawatan," jelas dia dalam suaran pers Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Konservasi Gigi Indonesia kelima (SINI V), di ICE BSD, Tangerang. 

Ilustrasi perawatan gigi (unsplash/Caroline LM)
Ilustrasi perawatan gigi (unsplash/Caroline LM)

Lebih lanjut Ketua Kolegium Konservasi Gigi Indonesia Prof. Dr.,drg. Ratna Meidyawati, Sp.KG, Subsp.KR(K) menjelaskan jika saat ini, konsep kedokteran gigi sudah tidak lagi mencabut, melainkan mempertahankan dan merawat gigi. 

Ini sesuai dengan namanya, ilmu spesialis konservasi gigi. Jadi, kata dia, konsep perawatan gigi akan dimulai dari yang sederhana di mana dokter akan mempertahankan gigi selama mungkin di rongga mulut. 

"Tapi kalau sudah infeksi ke dalam, maka memerlukan perawatan saluran akar. Saluran akar gigi inilah yang dirawat. Meski begitu akan dilihat indikasi dan bagaimana kondisi sisa jaringan gigi. Apakah bisa direstorasi atau tidak," jelas dia.

Restorasi sendiri, lanjut dia merupakan pengembalian fungsi gigi, bukan hanya menumbuhkannya kembali. Tapi tidak semua gigi bisa direstorasi. 

Misalnya ketika rusaknya sudah parah, mahkotanya sudah habis atau tinggal sedikit dan tidak bisa lagi dipertahankan mau tidak mau harus dihilangkan, karena sisa jaringan gigi bisa menimbulkan infeksi pada tubuh.

Karenanya, untuk menghindari masalah gigi dan mulut dan mencapai Indonesia Bebas Karies Gigi pada 2030 penting bagi masyarakat mengetahui cara-cara perawatan yang tepat. 

Baca Juga: Ivan Gunawan Anggap Gigi Aset Penting, Rela Gelontor Ratusan Juta Rupiah Demi Tampil Sempurna

Ketua Pengurus Pusat IKORGI Dr.drg. Dudi Aripin, Sp.KG, Subsp. KR(K) mengatakan, untuk mencegah gigi berlubang penting untuk menyikat gigi 2 kali sehari, yaitu di pagi hari setelah sarapan, dan di malam hari sebelum tidur. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI