Dokter Spesialis Forensik Ungkap Teka-Teki Kapur Barus dan Bedak di Kasus 4 Jenazah Kalideres, Untuk Hilangkan Bau?

Minggu, 13 November 2022 | 15:16 WIB
Dokter Spesialis Forensik Ungkap Teka-Teki Kapur Barus dan Bedak di Kasus 4 Jenazah Kalideres, Untuk Hilangkan Bau?
Pagar rumah satu keluarga tewas membusuk di Kalideres, Jakarta Barat, dipasang garis polisi, Sabtu (12/11/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penemuan empat jenazah satu keluarga yang meninggal dunia dengan kondisi mengering di kawasan Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022) lalu masih menarik perhatian.

Pasalnya, penyebab meninggalnya keempat anggota keluarga, hingga saat ini masih belum diketahui. Meski demikian, polisi menemukan berbagai berbagai benda seperti kapur barus hingga bedak di lokasi perkara.

Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menyebut bahwa dokter forensik menyebutkan bahwa kapur barus digunakan untuk menyerap bau. Meski demikian, hal tersebut juga tidak bisa dipastikan apakah kapur baru tersebut dengan sengaja digunakan seseorang untuk menghilangkan bau jenazah di dalam rumah tersebut atau tidak

Suasan rumah satu keluarga tewas membusuk di Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (12/11/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Suasan rumah satu keluarga tewas membusuk di Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (12/11/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

Sementara itu, berdasarkan pandangan Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia, Dr. Ade Firmansyah Sugiharto, Sp.FM, penggunaan kapur barus ataupun bedak bayi memang memungkinkan untuk menghapus bau.

Baca Juga: Live Laporan Terkini Suasana Rumah Lokasi Sekeluarga Tewas Di Kalideres, Tim Labfor Polri Datangi TKP

Namun, untuk kebenaran apakah penggunaan kapur barus dan bedak tersebut benar menghilangkan bau belum bisa dipastikan. Menurut Dr. Ade, semuanya mungkin akan lebih jelas setelah proses autopsi dilaksanakan.

“Kapur barus dan bedak bayi itu salah satu penemuan TKP yang penting ya. Bisa untuk menghilangkan bau atau mungkin juga hal-hal yang lain. Nanti kita cocokan dengan penemuan di autopsi ini informasi,” kata Dr. Ade saat di wawancarai di acara Peringatan Hari Patologi Internasional di Gelora Bung Karno, Minggu (13/11/2022).

Untuk proses patologi anatomi, Dr. Ade mengungkapkan, biasanya dapat ditemukan setelah seminggu dari hasil pemeriksaan.

“Range waktu untuk Patologi anatomi (PA) dalam seminggu bisa keluar (hasil pemeriksaan),” sambungnya.

Belajar dari kasus kematian misterius keluarga di Kalideres ini, Dr. Ade berharap, masyarakat dapat memahami serta membantu untuk menjaga TKP tetap dalam kondisi baik. Hal ini karena, TKP yang bersih akan sangat membantu proses pemeriksaan tidak hanya untuk kepolisian tetapi dalam bidang medis.

Baca Juga: Bikin Keluarga Curiga Bertanya-tanya, 4 Korban Tewas Di Kalideres Karena Kelaparan, Dibunuh, Atau Keracunan?

“Pesan kepada masyarakat, ini TKP sangat penting. Jadi saya harapkan masyarakat paham begitu menemukan suatu kejanggalan di kondisi yang terdapat tindak pidana. Bantuan masyarakat penting untuk menjaga lokasi tersebut agar TKP tersebut tetap dalam kondisi yang baik, tidak rusak dan tidak tercemar,” jelas Dr. Ade.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI