Empat Jenazah Keluarga di Kalideres Ditemukan Dalam Kondisi Mengering, Benarkah Keracunan?

Minggu, 13 November 2022 | 13:11 WIB
Empat Jenazah Keluarga di Kalideres Ditemukan Dalam Kondisi Mengering, Benarkah Keracunan?
Suasana rumah Rudyanto (71) yang ditemukan tewas bersama tiga anggota keluarganya di perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini heboh penemuan mayat satu keluarga di wilayah Kalideres, Jakarta Barat. Berdasarkan informasi, keempat jenazah ini ditemukan dalam keadaan buruk di rumahnya.

Selain itu, empat jenazah di Kalideres tersebut juga disebutkan tidak terlihat selama dua bulan lamanya. Bahkan, beberapa tetangga mengira keluarga tersebut sudah pindah rumah.

Dugaan dari pihak kepolisian mengatakan jika kondisi mayat tersebut meninggal dunia akibat tidak mengonsumsi makanan apapun atau kelaparan. Meski demikian, penyebab pasti meninggalnya keempat jenazah tersebut masih diselidiki lebih lanjut.

Petugas Polsek Kalideres melakukan olah TKP di rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (12/11/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Petugas Polsek Kalideres melakukan olah TKP di rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (12/11/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

Kondisi yang menguatkan korban meninggal karena kelaparan karena tubuhnya yang mengering dan otot-otot mengecil. Nantinya korban tersebut akan dilakukan autopsi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab meninggalnya keempat korban tersebut.

Baca Juga: Tak Ada Darah Dan Kekerasan, Barang-barang Di Rumah Rapi, Apa Sebenarnya Penyebab Kematian Sekeluarga Di Kalideres?

Menanggapi kondisi korban yang ditemukan dalam keadaan mengering, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia, Dr. Ade Firmansyah Sugiharto, Sp.FM mengatakan, seseorang yang meninggal karena kelaparan pada dasarnya jarang terjadi.

Menurutnya, kondisi mengeringnya korban tersebut bisa terjadi karena berbagai kondisi, mulai dari keracunan, hingga proses mumifikasi.

“Kalau secara patologi forensik suatu kematian karena kelaparan itu suatu hal yang jarang. Kita investigasi apakah ada kemungkinan keracunan ataupun hal-hal lainnya. Kondisi mengering itu juga bisa karena kondisi kelaparan atau memang karena kondisi mumifikasi, secara perubahan lanjut karena kematian,” ungkap Dr. Ade saat di wawancarai di acara Peringatan Hari Patologi Internasional di Gelora Bung Karno, Minggu (13/11/2022).

Sebab adanya berbagai hal yang mungkin terjadi itu, menurutnya autopsi adalah cara penting untuk mengetahui kondisi korban.

Dr. Ade juga menegaskan, dalam mengetahui kondisi otot korban yang mengecil dan mengering, hal ini tetap bisa terjadi karena kelaparan. Akan tetapi, itu harus membutuhkan penelitian lebih lanjut serta kerjasama dari bidang patologi lainnya.

Baca Juga: Penuh Misteri, 3 Temuan Benda Aneh Dekat Jasad Satu Keluarga Tewas di Kalideres

“Kita lihat kondisi mengecilnya karena apa. Apakah karena memang perubahan lanjut kematian karena mumifikasi karena pasti akan mengecil akan mengering. Namun, bisa juga itu karena kondisi kelaparan,” ucap Dr. Ade.

“Ini penting juga untuk diperiksa dengan secara autopsi patologi forensik maupun kita juga bekerja sama dengan patologi anatomi untuk melihat kelainan gambaran organnya tadi seperti apa,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI