Suara.com - Dalam perkembangan ilmu gizi yang baru, pedoman "4 Sehat 5 Sempurna" sudah tidak lagi digunakan. Sebagai gantinya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengeluarkan pedoman "Gizi Seimbang" pada 2014.
Kemenkes pun memperkenalkan metode makan baru dengan gizi seimbang yaitu "Isi Piringku".
Dibandingkan dengan 4 Sehat 5 Sempurna, Isi Piringku lebih menekankan pada berapa banyak porsi makanan yang ideal, menggunakan perumpamaan sajian dalam satu piring untuk sekali makan.
Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi., dari Departemen Gizi Masyarakat, FEMA, IPB, mengatakan bahwa masih banyak masyarakat belum tahu soal pedoman Gizi Seimbang dengan metode Isi Piringku.
Baca Juga: 7 Tips Menaikkan Berat Badan yang Aman, Jangan Asal Makan Banyak!
"Saya kalau ke pelosok-pelosok, orang masih mengingatnya 4 sehat 5 sempurna, padahal itu sudah ketinggalan," ujarnya dalam acara "Perjalanan Aksi Bersama Cegah Stunting" di TK PKK Budi Rahayu, Mergangsan, Yogyakarta, Rabu (9/11/22).
"Nah di ISI Piringku ini lebih lengkap. Bagaimana ada makanan pokok 1/3 piring, lauk pauk 1/6 piring, buah sayur 1/6 piring. Ini menunjukkan porsi seimbang supaya kalupun kita makan dengan batas ini tidak akan gemuk, kedepannya juga tidak akan kurang gizi," jelasnya.
Di dalam Isi Piringku ada 5 kelompok pangan, yakni ada makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, buah, dan sayur. Dengan menerapkan metode Isi Piringku, berbagai nutirisi baik karbohidrat, protein dan lainnya bisa terpenuhi.
Menanamkan Pola Makan yang Baik Sejak Dini
Sebagai salah satu program pemenuhan gizi anak, pemerintah menggandeng pihak swasta untuk penerapan Isi Piringku.
Baca Juga: Ingin Terbebas dari Kulit Berkerut? Konsumsi 10 Jenis Makanan Ini
Danone Indonesia melalui program Isi Piringku 4-6 tahun yang dilakukan di TK PKK Budi Rahayu di Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta, memberi dukungan nyata dalam mensosialisasikan panduan tersebut kepada para orangtua dan para guru pendidikan anak usia dini (PAUD).
Sri Anna selaku Ketua Tim Penyusun Modul Isi Piringku 4-6 Tahun, bersama tim telah melakukan penelitian tentang menu makan yang tepat untuk panduan Isi Piringku. Ke depannya, Sri Anna dan tim bersama Danone Indonesia berencana membuat panduan Isi Piringku untuk anak SD.
"Kami meneruskan apa yang ingin disampaikan Kemenkes, namun di sini kami fokus untuk PAUD. Kenapa untuk PAUD? Karena dari usia dini sudah mengenal ini (Isi Piringku) kemudian menerapkannya, insyaallah kedepannya menjadi pola makan dia. Akan punya kebiasaan dan pola makan yang baik," jelasnya.
Tak hanya membiasakan anak mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, orangtua pun turut mendapat edukasi untuk menyiapkan menu makan sesuai panduan Isi Piringku.
Berbagai menu pun bisa disesuaikan dengan budget dan ketersediaan pangan lokal.
"Kadang berpikir sumber protein itu mahal, buah itu mahal, padahal kan bisa carinya yang murah, misal pisang, jeruk kan ada yang murah, protein telur yang lebih murah, tidak harus melulu daging, bisa dipilih sesuai keuangannya," ujar Sri Anna.