Suara.com - Banyak orangtua seringkali tidak siap ketika menerima kenyataan bahwa anak mereka memiliki kondisi autisme. Padahal, menurut spesialis anak RS Rapha Theresia Jambi dr. Dian Wahyuni, penting untuk bisa menangani kondisi anak autisme pada fase awal.
“Setiap anak Autis memiliki kondisi dan gejala yang sangat berbeda-beda, oleh karena itu penting bagi orang tua untuk bersabar dalam memperhatikan dan mempelajari cara untuk berinteraksi dengan anaknya” jelas dr. Dian saat seminar kesehatan “Healthy Childhood, Happy Adult dalam keterangannya baru-baru ini.
Psikolog dan Dosen Universitas Indonesia, Edward Andriyanto, M.Psi, kemudian menambahkan kalau Autisme kini bukan hal yang tabu untuk dibicarakan, sebaliknya penting sekali untuk menyadari kondisi ini pada Anak sedini mungkin.
“Sebab intervensi melalui berbagai terapi yang disesuaikan dengan kondisi spektrum yang diderita masing-masing Anak, umumnya dapat lebih efektif dan berdampak. Dukungan ahli seperti dokter spesialis anak, dokter spesialis gizi, psikolog serta komunitas orang tua dengan anak yang mengalami Autisme juga sangat penting untuk saling berbagi informasi” tutup Edward.
Baca Juga: Anak dengan Autisme Tidak Disarankan Masuk PAUD Tanpa Terapi Dulu
Sementara itu, dr. Caesar Nurfiansyah, spesialis obgyn RS Rapha Theresia Jambi, memaparkan topik seputar menjaga kehamilan secara holistik.
“Tentunya kita semua ingin anak-anak kita bertumbuh menjadi orang-orang yang luar biasa dan berguna bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu penting untuk maksimalkan asupan nutrisi serta menjaga kondisi psikologis Ibu dan Anak dalam periode emas 1.000 hari pertama dalam kehidupannya, yaitu mulai dari ketika Anak masih di dalam kandungan hingga usianya sekitar 2 tahun” ujar dr. Caesar.
dr. Marcia Marimba, direktur utama Rumah Sakit, menyampaikan bahwa bersama dengan para orang tua, RS Rapha Theresia berharap dapat menghasilkan generasi anak-anak Jambi yang mencapai kesehatan yang sejati.
“Sehat sejati di sini bukan hanya secara fisik ya, namun juga kesehatan psikologis yang seringkali kurang diperhatikan. Padahal keseimbangan antara keduanya sangat penting, untuk memastikan anak dapat bertumbuh menjadi remaja dan dewasa yang tangguh dan berkarakter di masa depan, apalagi di era internet, teknologi dan hiperkompetisi seperti sekarang” ujar dr. Marcia.