Suara.com - Rizky Billar masih takut bertemu dengan orang lain meski kasus KDRT dengan istrinya Lesti Kejora telah berakhir. Pengusaha Putra Siregar mengatakan bahwa Rizky Billar mengalami gangguan psikis.
"Sangat terganggu psikisnya. Sangat, sangat, sangat terganggu. Namanya orang bermasalah kan shock," kata Putra Siregar, mengutip tayangan Gosip Mata yang diunggah baru-baru ini.
Saking shock-nya, Rizky Billar sempat tidak mau bertemu dengan banyak orang hingga harus diajak oleh Putra Siregar.
"Billar belum sempat keluar (rumah). Akhirnya aku samperin, enggak bisa juga kan terus gini, harus bangkit dengan kembali seperti dulu lagi, nongkrong, main bola lagi," lanjutnya.
Baca Juga: Penghujatnya Kabur dari Tahanan Polisi, Dewi Persik Malah Kasihan
Setelah diberi motivasi oleh Putra Siregar, akhirnya Billar sudah mulai mau bermain bola bersama teman-temannya. Kondisinya juga berangsur-angsur membaik. Selebihnya, menurut Putra Siregar, Billar tidak mengalami perubahan apa pun, termasuk terkait karakternya.
Dikutip dari Cleveland Clinic, menghindari lingkungan sosial memang salah satu dari tanda gangguan kepribadian. Gangguan ini pada umumnya merupakan pola perilaku yang bertahan lama di luar norma budaya yang menyebabkan penderitaan bagi individu atau orang-orang di sekitarnya.
Gangguan kepribadian menghindar dikelompokkan dengan gangguan kepribadian lain yang ditandai dengan perasaan gugup dan takut. Orang dengan gangguan kepribadian menghindar memiliki perasaan tidak mampu yang kronis dan sangat sensitif untuk dinilai secara negatif oleh orang lain.
Meskipun mereka ingin berinteraksi dengan orang lain, mereka cenderung menghindari interaksi sosial karena takut ditolak oleh orang lain.
Penyebab pasti gangguan kepribadian menghindar tidak diketahui secara pasti. Namun, diyakini bahwa genetika dan lingkungan turut berperan. Diyakini bahwa gangguan kepribadian menghindar dapat diturunkan dalam keluarga melalui gen tetapi ini belum terbukti.
Baca Juga: Gara-gara KDRT Rizky Billar, Rudy Salim Stres Leslar Entertainment Bubar
Faktor lingkungan, terutama di masa kanak-kanak, memang memainkan peran penting. Rasa malu, seringkali normal pada anak kecil, berlangsung hingga remaja dan dewasa pada mereka yang memiliki gangguan kepribadian menghindar.
Mereka yang mengalami gangguan itu sering melaporkan pengalaman masa lalu penolakan orang tua atau teman sebaya, yang dapat memengaruhi harga diri dan rasa berharganya.
Bagi orang-orang dengan gangguan seperti itu ketakutan akan penolakan begitu kuat sehingga mereka memilih isolasi daripada berisiko ditolak dalam suatu hubungan. Pola perilaku pada orang dengan gangguan ini dapat bervariasi dari ringan hingga ekstrim.