Kemenkes Ungkap Tidak Ada Penambahan Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius, Efek Penarikan Obat Sirup?

Senin, 07 November 2022 | 15:31 WIB
Kemenkes Ungkap Tidak Ada Penambahan Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius, Efek Penarikan Obat Sirup?
Daftar Obat Sirup yang Aman Dikonsumsi Menurut BPOM (MPR News)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak kian menurun. Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. M Syahril mengatakan, berdasarkan data per 6 November malam, tidak ada penambahan kasus.

Bukan hanya penambahan kasus, dr. Syahril menambahkan, kabar baik ini juga diikuti dengan tidak adanya laporan kematian pada 6 November lalu.

“Jadi sangat bersyukur kita pada tanggal 6 November update-nya, tidak ada kasus yang terlapor, baik itu kasus baru maupun yang kasus lama, termasuk angka kematiannya,” ucap dr. Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Senin (7/11/2022).

Sementara itu, untuk jumlah kasus secara keseluruhan per 6 November tercatat sebanyak 324. Kondisi ini terjadi di 28 provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Bali Nomor 3 Tertinggi Kasus Ginjal Akut Pada Anak, Kemenkes Minta Waspada

Ilustrasi obat sirup (Unsplash/Towfiqu Barbhuiya)
Ilustrasi obat sirup (Unsplash/Towfiqu Barbhuiya)

Tidak adanya kenaikan kasus kembali ini juga sejalan dengan pelarangan penggunaan obat sirup pada 18 Oktober lalu. Menurut dr. Syahril, angka penambahan kian menurun hingga akhir Oktober. Sementara pada awal November hanya terjadi 1 kasus dan saat ini belum ada penambahan kembali.

“Dari 18 (Oktober) itu pasien sudah mulai turun terus ya dan alhamdulillah pada bulan November awal pasien ini hanya 1 atau bahkan hari ini tidak ada pasien lagi yang bertambah maupun juga yang meninggal,” jelas dr. Syahril.

Di sisi lain, didatangkannya antidotum Fomepizole juga menjadi faktor angka kematian yang menurun. Berdasarkan keterangan dr. Syahril, pasien-pasien yang dirawat setelah didatangkannya obat Fomepizole menunjukkan kondisi yang lebih baik.

‘Dengan mendatangkan antidotum maka pasien-pasien yang sedang dirawat itu mengalami perbaikan yang sangat signifikan dan banyak yang sembuh,” sambungnya.

Kasus gangguan ginjal akut misterius yang kian menurun ini menurut dr. Syahril menjadi kabar yang membanggakan. Ia juga senang dengan reaksi yang cepat untuk menangani permasalahan gangguan ginjal akut tersebut.

Baca Juga: Dinilai Lalai Awasi Obat-obatan, BPOM dan Kemendag bakal Diinvestigasi Polisi

Terkait penggunaan obat sirup, Kemenkes telah mengeluarkan petunjuk untuk penggunaan obat yang aman kepada dinas kesehatan, fasilitas layanan kesehatan, dan organisasi profesi kesehatan.

Terdapat sebanyak 156 obat sirup yang telah dinyatakan aman dan dapat digunakan. Sementara itu, sebanyak 12 obat boleh digunakan dengan monitoring terapi dari tenaga kesehatan.

Meski demikian, dinas kesehatan juga tetap diminta melakukan pengawasan terkait pembelian obat oleh apotek dan tenaga kesehatan di wilayah masing-masing.

“Dinas kesehatan provinsi hingga sampai kabupaten dan kota diminta untuk melakukan pengawasan juga secara ketat pembelian obat oleh apotek dan tenaga kesehatan di wilayah masing-masing, termasuk klinik, apotek, maupun toko obat,” pungkas dr. Syahril.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI