Suara.com - Nama Nikita Mirzani kembali menjadi sorotan setelah dikabarkan harus dilarikan ke rumah sakit pada Jumat (4/11/2022) karena adanya masalah kesehatan.
Berdasarkan laporan sahabatnya, Fitri Salhuteru Nikita Mirzani harus dirawat di rumah sakit setelah mengalami saraf kejepit
"Nikita sakit syaraf kejepit di punggung," kata Fitri Salhuteru saat dihubungi Suara.com, Sabtu (5/11/2022).
Meski demikian artis 37 tahun itu harus dirawat satu hari untuk mendapat penanganan dokter. Selain itu, Nikita Mirzani juga diberi obat oleh dokter serta sudah dapat kembali ke Lembaga Pemasyarakatan (LP).
![Nikita Mirzani bersama anak bungsunya, Arkana Mawardi. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/07/22/76345-nikita-mirzani-dan-arkana-mawardi.jpg)
"(Dirawat) sehari doang. Pada umumnya kan kalau sudah baik-baik saja, kembali ke LP ( lembaga pemasyarakatan)," sambung Fitri Salhuteru.
Saraf kejepit yang dialami Nikita Mirzani juga kerap terjadi pada beberapa orang. Mengutip Hellosehat, saraf kejepit terjadi ketika sara mengalami tekanan oleh jaringan tubuh di sekitarnya. Biasanya, hal ini terjadi di antara ligamen, tendon, atau tulang.
Ketika saraf terjepit, ini akan menimbulkan rasa nyeri. Bahkan, rasa nyeri yang timbul bisa juga muncul di beberapa bagian lainnya.
Penyebab
Kondisi yang menyebabkan saraf terjepit karena adanya kebocoran cairan pada bagian tulang belakang lunak sebab bantalannya melemah, bergeser, ataupun pecah.
Baca Juga: Nikita Mirzani Dipenjara, Isa Zega, 'Intinya Apa yang Kamu Tanam, Itu yang Kamu Tuai'
Seperti diketahui, dalam tulang belakang tersusun antara 24 tulang yang saling berhubungan satu sama lain. Susunan tulang ini berfungsi untuk membentuk tabung untuk melindungi sumsum tulang belakang dan saraf yang menghubungkan sinyal perintah antara otak dan otot.
Di antara masing-masing tulang tersebut terdapat piringan sendi berbentuk datar dan bulat. Piringan ini bekerja sebagai bantalan untuk meredam tekanan saat berjalan atau berlari. Oleh karena itu, ketika ada masalah, biasanya akan menimbulkan rasa nyeri atau disebut saraf kejepit.
Biasanya, kondisi ini juga didorong oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Penuaan.
- Gerakan yang berulang, seperti menundukan atau memutar punggung bawah.
- Cedera karena olahraga atau mengangkat beban berat
- Postur tubuh yang tidak baik.
- Berat badan berlebih atau obesitas.
- Arthritis.
- Kurang aktivitas fisik atau bergerak.
- Kebiasaan merokok.
Gejala
Ketika seseorang mengalami saraf kejepit, biasanya akan merasakan berbagai gejala yang muncul, di antaranya sebagai berikut.
- Rasa nyeri menusuk serta sensasi terbakar.
- Mati rasa, kebas, atau penurunan indera perasa di daerah yang banyak sarafnya, seperti bagian leher atau punggung bagian bawah.
- Kesemutan.
- Melemahnya otot pada bagian yang diduga mengalami saraf kejepit.
- Sulit untuk menggerakan kaki dan tangan.
Itu dia beberapa gejala saraf kejepit. Pada dasarnya penyakit satu ini bisa diatasi serta sembuh. Namun, jika saraf terus mengalami tekanan, hal ini bisa menyebabkan kerusakan secara permanen.