Beri Penghargaan untuk Mahasiswa, Dekan FKUI Tantang Peneliti Kesehatan Indonesia Bisa Raih Nobel:

Jum'at, 04 November 2022 | 11:46 WIB
Beri Penghargaan untuk Mahasiswa, Dekan FKUI Tantang Peneliti Kesehatan Indonesia Bisa Raih Nobel:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bersama Radjak Group berikan penghargaan untuk penelitian kesehatan. (Lilis/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bersama Radjak Group berikan penghargaan kepada tiga pemenang kompetisi penelitian di bidang kesehatan. Penelitian tersebut juga didukung oleh Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) UI.

"IMERI memang dikenal sebagai penelitian biomolekuler. Kelebihan dari riset IMERI ini juga yang kita bilang riset transnasional artinya riset ini bukan sekadar hanya kotak-kotik sel atau hewan, tapi ujungnya juga untuk ke manusia," kata Dekan FKUI prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., ditemui di Aula FKUI, Salemba, Jakarta, Kamis (3/11/2022).

Artinya, riset yang dikerjakan di meja laboratorium pada akhirnya akan diterapkan kepada pasien, imbuh prof Ari. Penghargaan yang diberinama Dr. Radjak FKUI Award itu memang bertujuan untuk memantik para peneliti kesehatan Indonesia agar menemukan terapi baru dalam pengobatan penyakit.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bersama Radjak Group berikan penghargaan untuk penelitian kesehatan. (Lilis/Suara.com)
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bersama Radjak Group berikan penghargaan untuk penelitian kesehatan. (Lilis/Suara.com)

Salah satu pemenang penghargaan tersebut ada yang memanfaatkan stem cell untuk mengobati penyakit autoimun psoriasis.

Baca Juga: Bukan Lagi Mengobati Orang Sakit, Dekan FKUI Bocorkan Tantangan ke Depan yang Harus Siap Dihadapi Calon Dokter

"Salah satunya yang ditemukan psoriasis, suatu penyakit autoimun ini ingin dilihat bisa nggak stem Cell mengobati penyakit ini. Karena pasien sudah berobat macam-macam tapi nggak baik-baik. Diharapkan nanti pada animal berhasil, kita ke manusia kemudian," tuturnya.

Peneliti lainnya coba untuk lakukan riset tentang mematikan sel kanker hati yang dicoba dengan teknologi.

"Kalau yang satu lagi, mengubah orang yang memang punya gen jelek atau yang menyebabkan kanker payudara, diubah. Sehingga nanti orang itu tidak mengalami gen tersebut pada payudara tersebut," imbuhnya.

Dengan terpilihnya tiga orang peneliti tersebut, prof Ari berharap nantinya ilmuwan dari Indonesia di bidang kesehatan juga bisa berkiprah secara internasional. Bahkan ditargetkan bisa mencapai penghargaan Nobel.

"Saya yakin nantinya akan ada peneliti kita yang berhasil menang Nobel," ucap dokter spesialis penyakit dalam tersebut.

Baca Juga: Kejati Bali Ancang-ancang Panggil Rektor Unud: Jaksa Puldata Dokumen Keuangan Mahasiswa Baru

Mendapat tantangan seperti itu, juara 3 dari kompetisi tersebut dr. Deby, MARS., yakin kalau peneliti Indonesia harusnya bisa mewujudkan target tersebut.

"Dengan adanya kemajuan para peneliti yang saat ini ada dan banyak melakukan penelitian yang sedang berkembang, saya rasa tidak mustahil kedepannya Indonesia dapat meraih Nobel," ujarnya.

Masing-masing peraih juara dari kompetisi penelitian tersebut mendapatkan hadiah uang dari Dr. Radjak FKUI Award. Juara 1 mendapatkan Rp150 juta, juara 2 Rp100 juta, dan juara 3 Rp75 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI