Kabar Baik! Kemenkes Sebut Kasus Gangguan Ginjal Akut Menurun Setelah Adanya Larangan Konsumsi Obat Sirup

Selasa, 01 November 2022 | 16:14 WIB
Kabar Baik! Kemenkes Sebut Kasus Gangguan Ginjal Akut Menurun Setelah Adanya Larangan Konsumsi Obat Sirup
Gangguan Ginjal akut misterius. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Larangan konsumsi obat sirup disebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berpengaruh terhadap penurunan kasus gangguan ginjal akut.

Dikatakan Juru Bicara (Kemenkes) RI, dr. M Syahril mengatakan, kasus gangguan ginjal akut misterius kian menurun setelah dibuatnya larangan sementara untuk konsumsi obat sirup pada 18 Oktober lalu.

“Sejak 18 Oktober 2022 mengumumkan larangan obat sirup cair, sejak itu kasus penambahannya tidak terlalu banyak dan angka kematian menurun,” ucap dr. Syahril dalam konferensi pers hari ini, Selasa (1/11/2022).

Ilustrasi batu ginjal, gangguan ginjal akut misterius, kalsium oksalat. (Pixabay)
Ilustrasi batu ginjal, gangguan ginjal akut misterius, gangguan ginjal akut. (Pixabay)

Seperti yang diketahui, sebelumnya penambahan kasus terjadi sangat drastis sejak Agustus 2022 lalu. Bahkan, angka kenaikan pada saat itu bisa mencapai puluhan.

Baca Juga: Profil PT Yarindo Farmatama, Buka Suara Bantah BPOM Terkait Obat Sirup yang Tercemar EG

Namun, dr. Syahril menjelaskan, setelah pelarangan angka penambahan justru sangat sedikit. Dikatakan penambahan hanya sekitar 1-5 kasus setiap adanya laporan.

“Sejak adanya larangan penggunaan obat sirup terjadi penurunan penambahan kasus baru, seperti 5 terus 3 bahkan 1,” sambung dr. Syahril.

Hingga per 1 November, jumlah kasus gangguan ginjal akut yaitu 304. Sebanyak 159 anak meninggal dunia, 99 sembuh, dan 46 lainnya masih menjalani perawatan.

Untuk pasien yang menderita juga didominasi pada anak usia 1-5 tahun yaitu 173 kasus. Sementara untuk pasien di bawah 1 tahun yaitu 46 kasus. Untuk pasien 6-10 tahun 43 kasus dan sebanyak 42 kasus untuk pasien berusia 11-16 tahun.

Sementara untuk pengobatan gangguan ginjal akut saat ini diberikan obat antidotum Fomepizole. Berdasarkan penjelasan dr. Syahril, sebanyak 146 vial obat Fomepizole telah didistribusikan ke 17 rumah sakit rujukan.

Baca Juga: Penyebab Gagal Ginjal Akut Pada Anak Masih Diteliti, Terbaru Kemenkes Bilang Begini

Obat Fomepizole ini dipercaya dapat membantu mengurangi gejala dan menyembuhkan para penderita gangguan ginjal akut. Namun, penggunaan obat ini tetap tidak bisa memastikan kesembuhan penderita.

Pasalnya, menurut dr. Syahril untuk penderita yang sudah mengalami stadium 3 akan sangat sulit. Oleh sebab itu, pada dasarnya obat Fomepizole diberikan pada awal sakit.

“Fomepizole ini adalah obat untuk penawar, jadi antidotum terhadap gangguan ginjal akut misterius, sebaiknya diberikan seawal mungkin. Apabila stadium berat sudah sulit. Apalagi jika sudah stadium 3 sudah sulit,” jelas dr. Syahril.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI