3. Mulut kering juga bisa diatasi dengan meningkatkan asupan cairan dan beri makanan lunak atau permen yang disukai anak.
4. Pasien kanker anak juga sering mengalami sariawan. Atasi dengan memberikannya obat kumur atau tetes antijamur.
5. Untuk masalah konstipasi, makan bahyai serat, penuhi kebutuhan cairan dan jika perlu berikan pencahar atau laksatif. Ajak anak beraktivitas cukup.
6. Diare yang berkepanjangan bisa menyebabkan dehidrasi. Makan makanan seperti sup dan minuman elektrolit. Hindari makanan tinggi serat, susu, dan berikan obat antidiare dan zinc
Dampak Kekurangan Nutrisi Pasien Kanker Anak
Dr. Cut Nurul Hafifah SpA(K) dari divisi nutrisi dan penyakit metabolik, RSCM/FKUI menjelaskan, malnutrisi pada anak dengan kanker dapat menurunkan kualitas hidup, membuat perawatan menjadi lebih kama dan beban perawatan meningkat, bahkan risiko kematian.
Selain itu, dampak jangka panjang malnutrisi pada anak dengan kanker adalah tumbuh kembang yang tidak optimal bahkan berdampak pada kecerdasan saat anak sekolah.
Anak dengan kanker yang mengalami risiko tinggi malnutrisi adalah mereka yang mengidap kanker padat stadium lanjut, atau kanker darah yang relaps.
"Oleh karena itu, perlu dilakukan tatalaksana nutrisi pada anak dengan kanker. Tatalaksana dibedakan antara pasien risiko rendah, dengan pasien risiko tinggi," kata dia.
Secara umum, makanan yang diberikan adalah menu dengan gizi seimbang. Terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, sayur/buah dan cairan. Jika anak tidak bisa makan dan asupan nutrisinya kurang dari 60% maka bisa dibantu dengan makanan cair.
Baca Juga: Awas Jangan Diremehkan, Lebam pada Kulit Bisa Jadi Tanda Penyakit Leukimia
Orang tua, kata dia juga harus waspada dengan mitos seputar nutrisi pada pasien kanker. Misalnya tidak boleh makan yang mengandung gula karena akan membuat sel semakin tumbuh subur.