Suara.com - Dokter dan ahli gizi memberikan tips bagi orangtua dengan anak pasien kanker yang tidak nafsu makan. Bagaimana cara mengatasinya?
Diperkirakan 40% anak mengalami kekurangan gizi saat terdiagnosis kanker, dan jumlahnya bahkan diperkiran terus meningkat mencapai 80% saat terapi dimulai.
Penyebabnya sendiri, kata Dr. Dina Garniasih RD, SpA(K), Mkes bisa disebakan karena penyakitnya sendiri atau efek samping pengobatan terutama kemoterapi.
"Kemoterapi ikut memengaruhi sel-sel di saluran cerna, sehingga sering menimbulkan keluhan mulai dari mual, muntah, berkurangnya air liur, ganggaun rasa atau pengecapan, konstipasi atau diare. Semua ini akhirnya menyebabkan penurunan nafsu makan," ujar dia dalam webinar Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) belum lama ini.
Baca Juga: Awas Jangan Diremehkan, Lebam pada Kulit Bisa Jadi Tanda Penyakit Leukimia
Selain akibat kemoterapi, tambah Dr. Dina, ausah makan hingga anoreksia pada penderita kanker anak, juga bisa disebabkan oleh produk metabolik dari sel kanker, atau sumbatan tumor padat di salutan cerna.
Karena inilah, banyak orangtua dari anak penderita kanker akhirnya mengeluhkan anaknya tidak mau makan, saat berkunjung ke dokter. Padahal, lanjut dia, pemenuhan nutrisi samgat penting selama, sebelum maupun setelah terapi kanker.
"Terutama saat terapi yang panjang untuk mendukung tubuh melawan sel-sel kanker. Dengan nutrisi yang baik, efek samping pengobatan bisa diminamilisasi. Selain itu juga tetap dibutuhkan untuk menunjang tumbuh kembang anak," pungkasnya.
Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada pasien kanker anak. Berikut daftarnya menurut Dr. Dina.
1. Mual muntah bisa diatasi dengan menghindari makanan memicu mual seperti makanan yang sangat berbumbu. Jika ada periode mual hebat, anak sebaiknya istirahat dan berikan obat antimual atau antimuntah.
Baca Juga: Emang Bener Wanita Gemuk Jadi Faktor Sulit Hamil? Dokter Boyke Beberkan Penjelasannya
2. Jika anak tidak nafsu makan karena nyeri, atasi juga dengan obat antinyeri.
3. Mulut kering juga bisa diatasi dengan meningkatkan asupan cairan dan beri makanan lunak atau permen yang disukai anak.
4. Pasien kanker anak juga sering mengalami sariawan. Atasi dengan memberikannya obat kumur atau tetes antijamur.
5. Untuk masalah konstipasi, makan bahyai serat, penuhi kebutuhan cairan dan jika perlu berikan pencahar atau laksatif. Ajak anak beraktivitas cukup.
6. Diare yang berkepanjangan bisa menyebabkan dehidrasi. Makan makanan seperti sup dan minuman elektrolit. Hindari makanan tinggi serat, susu, dan berikan obat antidiare dan zinc
Dampak Kekurangan Nutrisi Pasien Kanker Anak
Dr. Cut Nurul Hafifah SpA(K) dari divisi nutrisi dan penyakit metabolik, RSCM/FKUI menjelaskan, malnutrisi pada anak dengan kanker dapat menurunkan kualitas hidup, membuat perawatan menjadi lebih kama dan beban perawatan meningkat, bahkan risiko kematian.
Selain itu, dampak jangka panjang malnutrisi pada anak dengan kanker adalah tumbuh kembang yang tidak optimal bahkan berdampak pada kecerdasan saat anak sekolah.
Anak dengan kanker yang mengalami risiko tinggi malnutrisi adalah mereka yang mengidap kanker padat stadium lanjut, atau kanker darah yang relaps.
"Oleh karena itu, perlu dilakukan tatalaksana nutrisi pada anak dengan kanker. Tatalaksana dibedakan antara pasien risiko rendah, dengan pasien risiko tinggi," kata dia.
Secara umum, makanan yang diberikan adalah menu dengan gizi seimbang. Terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, sayur/buah dan cairan. Jika anak tidak bisa makan dan asupan nutrisinya kurang dari 60% maka bisa dibantu dengan makanan cair.
Orang tua, kata dia juga harus waspada dengan mitos seputar nutrisi pada pasien kanker. Misalnya tidak boleh makan yang mengandung gula karena akan membuat sel semakin tumbuh subur.
Ini karena gula tetap dibutuhkan sebagai energi untuk tubuh, namun sebaiknya pilih gula kompleks dan bukan gula sederhana.