Stunting Masih Sering Diabaikan, Padahal Dampak Defisiensi Gizi untuk Ibu dan Bayi Bisa Mengancam Kesehatan

Minggu, 30 Oktober 2022 | 18:04 WIB
Stunting Masih Sering Diabaikan, Padahal Dampak Defisiensi Gizi untuk Ibu dan Bayi Bisa Mengancam Kesehatan
Ilustrasi anak-anak stunting. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dampak stunting tidak hanya dialami oleh anak, tapi juga ibu. Seperti yang diketahui, stunting merupakan kondisi kegagalan tumbuh karena kekurangan gizi dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor, Dr. Rimbawan mengatakan kondisi stunting tidak hanya menyebabkan adanya gangguan pada fisik, tetapi juga perkembangan otak. Hal ini akan memengaruhi produktivitas anak dan kreativitasnya di usia produktif.

“Akibat stunting tidak hanya terganggunya pertumbuhan fisik seperti kerdil, pendek, tetapi juga terganggu perkembangan otaknya yang tentunya sangat memengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas, dan kreativitas di usia-usia produktif,” ucap Dr. Rimbawan webinar Bersama Cegah Stunting Melalui Aksi ABCDE beberapa waktu lalu.

Ilustrasi stunting (Freepik.com)
Ilustrasi stunting (Freepik.com)

Lebih lanjut, Dr. Rimbawan menuturkan, kondisi stunting ini tidak hanya dipengaruhi masuknya nutrisi saat anak sudah lahir, tetapi juga saat sang ibu sedang hamil. Oleh sebab itu, para ibu hamil diharapkan untuk bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya semasa kehamilan.

Baca Juga: 4 Manfaat Ikan Patin bagi Kesehatan, Juga dapat Menyehatkan Tulang!

Jika para ibu kekurangan nutrisi hal tersebut akan menyebabkan defisiensi zat gizi kehamilan. Kondisi itu dapat memengaruhi kondisinya saat hamil serta bayinya. Beberapa dampak defisiensi saat kehamilan di antaranya.

Dampak defisiensi pada ibu

Pendarahan (penyebab kematian pada 60 persen ibu hamil). Hal ini terjadi karena ibu hamil kekurangan asam amino (arginin, glutamin), kalsium, zat besi, FUFA, dan vitamin K.

Anemia akibat kurangnya zat besi pada ibu. Kondisi ini juga menyebabkan menurunnya tranpor oksigen ke jaringan tubuh sehingga mengganggu metabolisme zat gizi makro dan produksi ATP

Kekurangan energi kronis yang memengaruhi kondisi saat hamil dan melahirkan

Baca Juga: RSUP Haji Adam Malik Dapat Pasokan Obat Gangguan Ginjal Akut, Jumlah Anak Stunting di Medan 364 Orang

Dampak defisiensi pada bayi

Bayi dapat mengalami Neural tube defects, yaitu salah satu kelainan kongenital pada sistem saraf pusat yang diakibatkan oleh kegagalan tuba neural untuk menutup. Hal ini terjadi karena kurangnya asam folat, dan vitamin B12 saat hamil.

Anemia pada bayi karena kurangnya zat besi. Kondisi ini juga menyebabkan bayi mengalami masalah gangguan mental, motorik, sosio-emosional, serta masalah fungsi fisiologis sistem saraf.

Creatinism, yaitu penyakit hipotiroidisme bawaan karena kurangnya iodium yang dapat menyebabkan keterbelakangan mental dan kelainan pertumbuhan pada anak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI