Suara.com - Lansia menjadi salah satu golongan masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian lebih, baik di saat virus COVID-19 tengah merebak, hingga saat ini, ketika Indonesia mulai bertransisi dari pandemi menuju endemi.
Salah satunya adalah soal vaksinasi dosis lengkap, yang di kalangan lansia masih terus digalakkan. Vaksinasi dinilai menjadi salah satu benteng bagi lansia agar tetap aman dan terhindar dari paparan virus COVID-19.
Dalam upaya untuk meningkatkan percepatan dan kesediaan para lansia dalam mendapatkan vaksinasi lengkap, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI menggiatkan rangkaian program kampanye Semangat Dapat Vaksinasi Lengkap (SIAP).
Salah satu program dalam kampanye SIAP adalah mengadakan kompetisi pemilihan komunitas Pahlawan Lansia SIAP, didukung oleh United States Agency for International Development (USAID) melalui program Breakthrough ACTION for COVID-19.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Naik Membawa Subvarian Baru
Telah terpilih 10 orang lansia yang mewakili 10 kabupaten/kota di Indonesia dan menjadi Pahlawan Lansia SIAP. Sosok Pahlawan Lansia SIAP, sangatlah penting terutama di wilayah yang masih berada di tingkat capaian vaksinasi COVID-19 yang rendah.
Lebih jauh lagi, Pahlawan SIAP akan menjadi bagian dari agen perubahan yang bertugas memberikan edukasi lanjutan untuk mendapatkan vaksinasi lengkap COVID-19, mengupayakan giat sosialisasi dan persuasi penerapan pola hidup sehat berkesinambungan, serta strategi bersiap siaga melewati pandemi, khususnya kepada masyarakat lansia di wilayahnya masing-masing.
Pahlawan Lansia SIAP yang terpilih telah dipastikan memenuhi syarat diantaranya; telah melakukan vaksinasi COVID-19 dengan dosis lengkap, sehat jiwa dan raga, berusia di atas 60 tahun, dan merupakan tokoh panutan dan penggerak yang aktif dalam banyak komunitas di masyarakat.
Hj. Mas Ati, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan adalah salah satunya. Ia merupakan Pahlawan Lansia SIAP yang memberikan edukasi kepada kelompok pensiunan Bank BTPN Kabupaten Sinjai.
"Berbagi pengalaman dalam melakukan beberapa rencana aksi giat sosialisasi dan persuasif kepada kalangan lansia di Kabupaten Sinjai, adalah hal yang menginspirasi. Saya giat berusaha dalam memberikan update informasi dan mendata melalui informasi informal sambil bercengkrama dengan kalangan lansia," pungkasnya.
Baca Juga: Zulkifli Hasan: Harga Kebutuhan Naik Dampak Peningkatan Aktivitas Ekonomi Pasca COVID-19
Ia menindaklanjuti perihal apakah mereka sudah memenuhi prasyarat lengkap vaksinasi, hingga memahami serta tetap mau menjaga diri dengan berperilaku sesuai protokol COVID-19 yang aman. Dalam setiap gerak langkahnya, ia menjangkau komunitas-komunitas yang ia ikuti, diantaranya komunitas Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi).
Lainnya ada Ibu Agustin Esiana dari Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, seseorang yang aktif di berbagai Lembaga dan komunitas, diantaranya Ketua Kader Desa, Ketua Pokja IV, anggota pengurus Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), dan penasihat PKK di desa Kejapanan, Kecamatan Gempol, Pasuruan Jawa Timur.
"Waktu itu, banyak kalangan lansia sebelumnya masih takut dan enggak mau untuk divaksin. Selain itu, kalangan lansia juga banyak memiliki keterbatasan dalam dirinya, terutama kesulitan dalam menjangkau lokasi layanan vaksinasi, menderita komorbid serta kerap kali terpapar hoax yang mengatakan vaksinasi bisa bikin demam panas, sakit, bahkan meninggal," Demikian ungkapnya.
Agustin mengakui bahwa ia sampai melakukan pendekatan personal mendampingi para lansia. Mendatangi rumahnya, menjemput dan mengantar lansia yang membutuhkan bantuan agar bisa sampai ke puskesmas terdekat untuk di vaksinasi.