Suara.com - Penyakit asam lambung alias GERD bisa atau tidak disembuhkan? Yuk tanya nutrisionis untuk tahu jawabannya.
Naiknya asam lambung sebenarnya bisa dicegah dengan mengatur pola makan. Tidak hanya menyebabkan perut sakit, gerd juga bisa saja membuat dada nyeri akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan atau esofagus diikuti dengan rasa asam atau pahit di mulut.
Kebanyakan orang mungkin berpikir kalau gerd berkaitan dengan dyspepsia atau maag. Namun gerd sebenarnya penyakit kronik yang bisa saja mengakibatkan kanker kerongkongan atau kanker lambung.
Yayasan Gastroenterologi Indonesia (YGI) menyatakan bahwa kejadian naiknya asam lambung tidak hanya dipengaruhi pola makan, tapi juga stres atau rasa gelisah yang berlebihan, atau dikenal juga dengan istilah sebagai gerd anxiety.
Baca Juga: Perlu Diwaspadai! 7 Gejala Asam Lambung Naik
Bagaimana cara mengatasi gerd akibat pola makan salah dan cemas? Akan dijelaskan oleh Certified Nutritionist at Sirka, Shirleen Gabriele Havelaar, S.Gz, M.Gizi., dalam artikel Tanya Nutrisionis berikut ini.
Apakah gerd anxiety berbahaya?
Apabila kondisi gabungan dari masalah fisik dan psikis seperti GERD Anxiety tersebut dibiarkan terus terjadi, maka akibatnya kualitas hidup penderita dapat terus menurun secara drastis. Kondisi seperti ini merupakan permasalahan umum yang dialami banyak orang di dunia, tak terkecuali Millennial dan Gen-Z di Indonesia.
Siapa saja yang berisiko alami gerd?
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases menyatakan penderita obesitas dan ibu hamil merupakan golongan yang cukup berisiko mengalami penyakit GERD. Selain itu, terdapat beberapa kebiasaan yang turut memicu munculnya gerd, seperti:
Baca Juga: Perbaiki Pencernaan dan Asam Lambung Pakai Resep Olahan Berbahan Tape Singkong ala dr.Zaidul Akbar
- Merokok karena polutan yang terdapat pada rokok dapat mengiritasi lambung.
- Mengonsumsi jenis obat-obatan seperti aspirin, Motrin atau Advil (Ibuprofen), dan Aleve (Naproxen) secara berlebihan.
- Makan dalam porsi banyak dalam sekali waktu dan terburu-buru.
- Mengonsumsi jenis makanan dan minuman bercita rasa seperti makanan berminyak, manis, asin, pedas, dan minuman berasa yang asam, berkafein, serta mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
- Pola makan yang buruk.
- Makan larut malam, dan langsung berbaring setelah menghabiskan makanan.
- Sering menggunakan pakaian yang terlalu ketat di sekitar perut, seperti memakai ikat pinggang terlalu ketat atau celana yang terlalu sempit.
Bagaimana cara mencegah gerd?
Terdapat beberapa hal yang dapat mencegah terjadinya gerd, di antaranya adalah dengan menerapkan mindful living, di mana situasi seseorang menyadari akan pilihan, situasi dan kondisi saat ini dan yang ada di sekitarnya. Serta mindful eating yang merupakan konsep di mana seseorang menjaga asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh dengan kesadaran penuh.
Dengan menerapkan kebiasaan tersebut, maka seseorang akan lebih memperhatikan seberapa banyak makanan, jenis makanan, dan perasaan saat sedang mengonsumsi makanan atau minuman.
Bagaimana cara melakukan mindful living?
Agar dapat menerapkan mindful living dan mindful eating secara seimbang, terdapat beberapa tips yang perlu terus dilatih. Seperti mulai membiasakan diri untuk membuat daftar rencana makanan harian, mendekati area makan atau meja makan hanya bila tubuh telah memberikan sinyal lapar, menyadari apa dan seberapa banyak makanan yang ada di atas piring, mengapresiasi aroma, rasa, dan tekstur dari makanan yang dimakan, mengunyah secara perlahan, berhenti sebelum terlalu kenyang, hingga berusaha makan tanpa terganggu oleh aktivitas lain.
Punya pertanyaan seputar kesehatan, diet, hingga urusan ranjang? Suara.com bisa membantu Anda menemukan jawabannya. Tulis pertanyaan Anda di kolom komentar, untuk bisa dijawab oleh pakar.a