Suara.com - MSG atau monosodium glutamat sering digunakan untuk menguatkan rasa atau meningkatkan rasa gurih daging, keju, dan pangan berbasis rasa savoury.
MSG sendiri mempunyai rasa umami atau rasa seperti daging (meat like), yang merupakan rasa dasar kelima, selain asin, asam, manis dan pahit. Hal ini karena MSG memiliki reseptor sendiri pada permukaan lidah.
Sayangnya, di masyarakat masih ada kesalahpahaman terkait MSG. Salah satunya yang menyatakan bahwa MSG atau kerap dikenal dengan mecin membuat bodoh. Lantas bagaimana faktanya?
Dalam keterangannya, akademisi dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian, Prof. Dr. Hanifah Nuryani Lioe, mengatakan bahwa yang terpenting dalam mengonsumsi MSG ialah sadar akan takarannya.
Baca Juga: Dokter: Hipertensi Faktor Utama Stroke
"MSG memiliki acuan nilai ADI (acceptable daily intake) untuk asupan harian sebagai “not specified” atau “tidak dinyatakan”. Ini berarti MSG adalah bahan yang aman. Meskipun demikian MSG mengandung natrium yang dapat memicu darah tinggi atau hipertensi apabila dikonsumsi dalam jumlah tinggi," kata dia.
Hanifah mengatakan, apabila MSG dijual dalam bentuk kristal dengan kemurnian 99 persen seperti umumnya terdapat di Indonesia, maka kadar natriumnya sekitar 13,5 persen dari berat MSG. Jumlah MSG sebesar 15 gram (sekitar satu sendok makan) per hari apabila dikonsumsi maka telah memiliki natrium 2 gram, yaitu 100 persen anjuran asupan maksimum untuk natrium per hari menurut Permenkes No. 30 Tahun 2013.
"Penggunaan MSG sebesar ini harus dihindari, sebab natrium terdapat secara alami dalam bahan pangan, dan apabila ditambahkan garam dapur dalam pangan yang dikonsumsi, maka asupan natrium berlebihan dan berisiko hipertensi," kata dia.
Dalam sebuah studi di daerah Jakarta dan Bogor, asupan MSG rata-rata sekitar 2,0 – 2,1 gram per orang per hari. Dalam asupan MSG rata-rata ini terkandung makna asupan natrium sebesar 14 persen dari anjuran dalam Permenkes di atas.
"Hal ini masih dapat diterima untuk konsumsi jangka panjang yang aman dari terkena risiko hipertensi. Penggunaan MSG juga dibuktikan dewasa ini untuk mengurangi asupan garam NaCl atau garam dapur karena senyawa ini dapat meningkatkan intensitas rasa asin dari garam dapur. Pengurangan garam bisa sekitar 32 persen dari penggunaan garam yang normal," kata dia.
Baca Juga: Tanya Dokter: Dok, Apakah Benar Tekanan Darah Tinggi Juga Dipengaruhi oleh Hormon?