Bunda Tak Perlu Bingung, Dokter Bagikan Tips Penanganan Saat Anak Batuk, Pilek dan Demam

Rabu, 26 Oktober 2022 | 15:38 WIB
Bunda Tak Perlu Bingung, Dokter Bagikan Tips Penanganan Saat Anak Batuk, Pilek dan Demam
Ilustrasi anak batuk, pilek dan demam. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Musim hujan membuat anak batuk pilek lebih sering dari biasanya. Tak jarang, anak juga mengalami demam yang bisa membuat orangtua panik. Apa yang harus dilakukan?

Ketika anak demam batuk pilek, para orang tua juga merasakan pusing karena beberapa anak cenderung lebih rewel dari biasanya. Apalagi saat ini penggunaan obat sirup untuk anak dilarang terkait adanya peningkatan kasus gangguan gagal ginjal misterius.

Meski demikian, bukan berarti para orang tua diam saja ketika buah hatinya mengalami demam batuk pilek. Dokter Spesialis Anak, Dr. Robert Soetandio, SpA, M.Si.Med mengungkapkan, para orang tua dapat melakukan berbagai hal sebagai bentuk pertolongan pertama anak.

Obat Penurun Panas Selain Paracetamol Sirup (pexels)
anak demam batuk pilek. (pexels)

Dokter Robert mengatakan, batuk dan pilek pada dasarnya sebagai bentuk mekanisme pertahanan tubuh. Pilek dan dahak menjadi cara tubuh untuk menghalangi zat iritan, mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) agar tidak masuk ke bagian saluran pernafasan yang lebih dalam yaitu paru paru.

Baca Juga: 6 Penyakit Ini Pernah Ditetapkan Sebagai KLB, Kenapa Gagal Ginjal Akut Belum?

Sebab adanya bagian terganggu tersebut, fokus pengobatan yaitu bagaimana membuat anak menjadi nyaman. Dengan begitu gangguan di pernapasan tersebut dapat diatasi dengan berbagai hal diantaranya:

  1. Minum air putih hangat
  2. Konsumsi makanan hangat seperti madu, sop ayam, dan lain-lain.
  3. Menggunakan humidifier
  4. Makan makanan bergizi, khususnya buah-buahan.

Terkait demam sendiri, Dokter Robert menuturkan jika kondisi tersebut bukanlah penyakit. Menurutnya, demam menjadi tanda adanya gangguan dalam tubuh sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman.

“Demam bukanlah penyakit, melainkan tanda adanya penyakit atau kondisi lain di dalam tubuh. Demam sering memicu keresahan orang tua karena membuat anak rewel, gelisah, tidak nyaman, bahkan pada suhu yang tinggi bisa memicu terjadinya kejang demam,” jelas Dokter Robert saat dihubungi Suara.com, Selasa (25/10/2022).

Ketika demam, tidak semua hal membutuhkan obat, Dokter Robert memberikan beberapa saran yang dapat dilakukan orang tua untuk mengatasi suhu tinggi pada anak di antaranya.

  • Meningkatkan asupan minum, karena saat demam penguapan cairan meningkat. pemberian cairan lebih banyak penting untuk mencegah dehidrasi.
  • Kompres air hangat pada permukaan tubuh dan lipatan tubuh anak secara berkala.
  • Pastikan anak menggunakan pakaian tipis untuk memudahkan terjadinya penguapan, sehingga dapat menurunkan suhu tubuhnya.
  • Mengatur suhu ruangan yang sejuk (tidak terlalu panas/dingin).
  • Perbanyak istirahat

Untuk pemberian obat juga tidak boleh sembarangan dan setiap waktu. Untuk pemberian obat demam juga diperlukan untuk anak pada kondisi-kondisi berikut:

Baca Juga: Kisah Ibu di Sumbar Anaknya Divonis Gagal Ginjal Akut, Berawal Demam Kini Tak Bisa Kencing

  1. Bayi usia kurang dari 3 bulan suhunya lebih dari 38 derajat celsius, usia 3-6 bulan jika suhu lebih dari 38,5 derajat celsius. Untuk usia di atas 6 bulan jika suhu tubuhnya lebih dari 38,5 derajat celsius
  2. Ada riwayat kejang demam sebelumnya.
  3. Anak tampak gelisah dan tidak nyaman dengan kondisi demam.
  4. Frekuensi nadi dan napas meningkat saat demam.
  5. Adanya ruam yang tidak biasa, kaku kuduk di leher, ubun ubun membonjol, bibir kering, kaki tangan kebiruan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI