6 Penyakit Ini Pernah Ditetapkan Sebagai KLB, Kenapa Gagal Ginjal Akut Belum?

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 26 Oktober 2022 | 13:44 WIB
6 Penyakit Ini Pernah Ditetapkan Sebagai KLB, Kenapa Gagal Ginjal Akut Belum?
Ilustrasi gagal ginjal akut. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit gagal ginjal akut yang kini melanda Indonesia menjadi perhatian banyak pihak, termasuk pemerintah. Baru-baru ini, Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher mengajukan kepada pemerintah untuk menetapkan gagal ginjal akut pada anak termasuk ke dalam KLB (Kejadian Luar Biasa).

Hal ini merujuk pada data yang diungkap Kemenkes menyatakan bahwa data per 18 Oktober 2022, penderita gagal ginjal akut sudah mencapai 206 kasus dimana 99 orang telah dinyatakan meninggal.

Namun, hal ini masih menjadi kajian Kemenkes dan pemerintah untuk digolongkan menjadi KLB.

"Istilah KLB di dalam Undang-Undang Wabah, kemudian juga Permenkes memang hanya disebutkan sebagai penyakit menular,” kata juru bicara Kemenkes M. Syahril, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga: Marak Kasus Gagal Ginjal Akut, DPRD DKI Desak Pemprov Bangun RSUD Khusus Anak: Why Not? Ini Ibu Kota Negara!

Indonesia sendiri mempunyai beberapa sejarah penetapan KLB (Kejadian Luar Biasa) dalam beberapa tahun terakhir. Lalu, apa saja penyakit yang pernah tergolong dalam KLB? Simak selengkapnya.

1. Demam berdarah dengue

Penyakit musiman yang dapat menjangkit banyak orang dalam satu waktu ini pernah menjadi KLB hampir di seluruh wilayah Indonesia pada berbagai kurun waktu.

Setidaknya dalam sejarah, terdapat 134 kasus DBD yang menjangkit banyak orang di Indonesia tahun 1999, 45.904 kasus tahun 2001, 50.131 kasus tahun 2003 dengan jumlah kematian 743 orang. Penyakit DBD ini pun dapat menyerang segala usia dan biasanya terjadi di musim pancaroba.

2. Gizi buruk

Baca Juga: Kasus Terus Bertambah, Pemerintah Datangkan Obat Gagal Ginjal Akut dari Singapura

Walau sudah termasuk negara berkembang, namun penyakit gizi buruk masih menjadi permasalahan besar di Indonesia. Pada awal tahun 2018, penyakit gizi buruk melanda para anak anak dan orang dewasa di Asmat, Papua.

Tercatat, ada 76 anak meninggal dunia akibat gizi buruk dan juga penyakit campak. Pemerintah Indonesia pun langsung menetapkan kejadian gizi buruk ini dalam KLB dan membentuk tim khusus yang turun langsung ke Asmat untuk menanggulangi kasus ini.

3. Flu burung

Pada tahun 2003, virus flu burung (H5N1) terdeteksi pada hewan ternak di Indonesia dan akhirnya dua tahun berselang virus ini menginfeksi manusia. Kasus penyebaran virus ini pun membuat Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus flu burung pada manusia tertinggi sepanjang sejarah kesehatan dunia.

4. Flu babi

Belum juga 100% pulih dari flu burung, Indonesia kembali digegerkan dengan virus baru yaitu flu babi (H1N1). Pada tahun 2009, Kemkes menyatakan bahwa terdapat 239 orang selama 2009 terinfeksi virus ini. Penyebaran virus ini sangat cepat, walaupun angka kematiannya sangat rendah yaitu hanya 0.4%.

5. Difteri

Wabah difteri pernah menyerang Indonesia pada tahun 1990 lalu. Namun, penyakit akibat infeksi ini muncul kembali di Jawa Timur pada tahun 2009 lalu. Difteri pun menginfeksi banyak orang dan merambah ke daerah lain seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat.

6. Covid-19

Covid-19 juga termasuk dalam Kejadian Luar Biasa karena termasuk dalam pandemi yang diumumkan oleh WHO pada akhir 2019 lalu. Di Indonesia sendiri, Covid-19 pertama kali terdeteksi dari warga Depok yang diduga terinfeksi usai melakukan kunjungan ke luar negeri. Berbagai program pun dijalankan pemerintah untuk menanggulangi pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI