Suara.com - Pemenuhan nutrisi bagi pasien kanker merupakan hal yang wajib menjadi peehatian. Mengingat ,data dari European Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ESPEN) menunjukkan bahwa 1 dari 5 pasien kanker meninggal akibat malnutrisi.
Padahal, hal ini bisa membantu meningkatkan keberhasilan pengobatan, dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker termasuk bagi mereka yang berada di kondisi paliatif menjadi hal yang wajib diperhatikan.
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKIl, Prof. DR. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP, menyebu, salam menjalankan terapi, pasien kanker seringkali mengalami penurunan nafsu makan, disertai rasa mual, muntah, sariawan, rasa logam di mulut, diare, dan rasa tidak nyaman lainnya, sehingga mengurangi nafsu makan dan bahkan minum yang akhirnya dapat menyebabkan malnutrisi.
![Konsumsi makanan mengandung nutrisi bagi tubuh [Foto: ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/04/14/91579-konsumsi-makanan-mengandung-nutrisi-bagi-tubuh.jpg)
"Kondisi malnutrisi tentu saja dapat berdampak pada keberhasilan terapi. Oleh karena itu perlu upaya pencegahan malnutrisi pada pasien kanker dengan berbagai intervensi dan solusi, termasuk melalui kolaborasi multi-disiplin tim onkologi dengan tim gizi klinis agar hasil terapi kanker pada pasien menjadi lebih optimal," pungkasnya.
Baca Juga: 26 Oktober diperingati sebagai hari apa?
Dokter spesialis gizi klinis, dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi, MARS, MS, Sp.GK mengatakan, pasien kanker membutuhkan nutrisi berbeda dengan orang yang sehat. Pemenuhan nutrisi tersebut sangat penting untuk memperbaiki sel-sel yang rusak akibat terapi.
Pemberian nutrisi yang optimal saat terapi adalah untuk memenuhi kebutuhan energi sebesar 25 – 30 kkal/kg BB/hari, dan kebutuhan protein sebesar 1.0 – 1.5 g/kg BB/hari2, serta EPA/ Eicosapentaenoic Acid (asam lemak omega 3) sebanyak 1-2 g per hari3.
"Namun apabila pasien masih tidak dapat mengasup makanan sesuai kebutuhan hariannya atau sulit memenuhi kebutuhan EPA, protein, dan energi sesuai anjuran, maka suplementasi dengan ONS (oral nutritional supplement) atau disebut juga makanan cair bisa menjadi salah satu solusi lainnya," ujar dia.
PIC Program Paliatif YKI Pusat, dr. Siti Annisa Nuhoni Sp.K.F.R.Ger (K) mengatakan, kebutuhan nutrisi yang baik juga perlu dipenuhi pada pasien paliatif, sebab malnutrisi dapat mengurangi kemampuan bergerak dan menghambat kemampuan melakukan aktifitas fungsional dalam keseharian, sehingga mengganggu kualitas hidup.
Dalam kondisi tersebut, intervensi nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu akan memberikan manfaat bagi pasien. Pada tahap ini, jika memungkinkan, perawatan nutrisi dengan makanan cair (ONS) dapat membantu gizi pasien dan memaksimalkan kualitas hidup pasien paliatif.
Baca Juga: Deteksi Dini Kanker, Perlu Jadi Atensi Warga di Negara Berkembang
ONS sendiri merupakan makanan pengganti, biasanya berupa susu dalam bentuk cairan steril atau bubuk yang dilarutkan. Makanan ini mengandung zat gizi lengkap dengan kalori dan protein tinggi (terutama untuk pasien kanker) dan vitamin serta mineral lengkap.
Biasanya, ONS diberikan pada mereka yang tidak bisa memenuhi asupan harian secara adekuat dan mereka yang berisiko malnutrisi, seperti pasien kanker, lansia, post operasi, perawatan lama di rumah sakit.
Edukasi inilah yang terus dilakukan Fresenius Kabi mengenai pentingnya asupan nutrisi dan solusi untuk membantu mencegah dan mengatasi malnutrisi.
"Kami juga terus melakukan inovasi untuk menyediakan produk nutrisi berkualitas sesuai dengan rekomendasi,” tutup Direktur PT Fresenius Kabi Indonesia, Herlina Harjono.