Direkomendasikan WHO Atasi Gagal Ginjal Akut, Efektivitas Fomepizole di Atas 90 Persen

Selasa, 25 Oktober 2022 | 16:07 WIB
Direkomendasikan WHO Atasi Gagal Ginjal Akut, Efektivitas Fomepizole di Atas 90 Persen
Gagal Ginjal Akut pada Anak (Getty Images)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril menyatakan bahwa obat penawar Fomepizole untuk mengatasi keracunan obat pada kasus pasien gangguan ginjal akut merupakan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Mohammad Syahril mengatakan Fomepizole memiliki efektivitas tinggi di atas 90 persen sehingga Kemenkes membelinya.

"Obat penawar ini (Fomepizole) sudah direkomendasi WHO dengan efektivitas tinggi di atas 90 persen. Dari data itu kami beli, di samping memang sudah siap dipakai," katanya dalam keterangan pers terkait gangguan ginjal akut yang diikuti dalam jaringan Zoom di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Saat ini, pemerintah sudah mendatangkan Fomepizole ke Indonesia. Sebanyak 36 vial dari Singapura dan 16 vial dari Australia. Selain itu, ratusan vial juga akan didatangkan dari Jepang dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut, Ombudsman RI Temukan Potensi Dugaan Maladministrasi Kemenkes dan BPOM RI

"Selanjutnya pemerintah akan mendatangkan ratusan vial lagi dari Jepang dan Amerika Serikat, total sekitar 200 vial," ujarnya.

Fomepizole sudah diuji coba kepada 10 dari 11 pasien gagal ginjal akut di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Hasilnya, sebagian pasien membaik dan sebagian stabil.

"Yang diberikan obat adalah pasien yang sudah menunjukkan gejala gangguan ginjal yang diduga karena keracunan. Contohnya, pengurangan frekuensi buang air kecil dan jumlahnya juga berkurang," katanya.

Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan ureum kreatinin lebih dari 1,5 kali atau naik senilai 0,3 mg/dL, pemeriksaan USG didapatkan bentuk dan ukuran ginjal normal, tidak ada kelainan seperti batu, kista, atau massa.

"Obat itu sudah diberikan kepada pasien sampai pada keadaan yang terberat," ujarnya.

Baca Juga: Jubir Kemenkes Sebut, Tak Ada Tambahan Kasus Gagal Ginjal Akut Sejak Kebijakan Larangan Peredaran Obat Sirup

Aturan pemakaian Fomepizole sesuai panduan medis sebanyak lima kali suntikan.

"Di RSCM ada yang tiga dan sudah empat kali suntikan, menunjukkan perbaikan," katanya.

Menurutnya, perbaikan kesehatan yang dimaskud, yakni berupa volume urine yang kembali normal serta gejala lainnya yang mulai berkurang.

"Bahkan hasil uji laboratorium, kandungan etilen glikol (EG) pada pasien yang keracunan tidak terdeteksi lagi," katanya.

Usai pasien dinyatakan pulih, kata Syahril, selanjutnya pemberian obat Fomepizole distop, tidak diberikan terus menerus.

Per 23 Oktober 2022, terdapat 38 pasien gangguan ginjal akut di Indonesia dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Perkembangan kasus gangguan ginjal akut per 24 Oktober 2022 terdapat 255 kasus yang berasal dari 26 provinsi. Sebanyak 143 pasien dilaporkan meninggal dunia atau setara 56 persen dari total kasus. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI