Sempat Salah Diagnosis, Rio Alief Sebut Clerence Chyntia Idap Neuroendoktrin Tumor, Apa Sih Itu?

Selasa, 25 Oktober 2022 | 10:30 WIB
Sempat Salah Diagnosis, Rio Alief Sebut Clerence Chyntia Idap Neuroendoktrin Tumor, Apa Sih Itu?
Foto kenangan Rio Alief bersama sang istri, Clerence Cynthia. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Drummer NOAH, Rio Alief masih merasakan kehilangan setelah sang istri, Clerence Chyntia yang meninggal dunia pada 18 Oktober lalu akibat kanker.

Clerence Chyntia meninggal dunia karena kanker langka yang dikenal dengan nama neuroendoktin tumor. Namun, belum lama ini Rio Alief mengatakan, sebelumnya dokter pernah salah mendiagnosis istirinya itu.

Dalam keterangannya pada acara Brownis Trans TV, ia mengaku kalau dokter awalnya menyebutkan kalau Clerence Chyntia mengalani kanker pembuluh darah. 

Foto kenangan Rio Alief bersama sang istri, Clerence Cynthia. [Instagram]
Foto kenangan Rio Alief bersama sang istri, Clerence Cynthia. [Instagram]

"Awalnya agak sedikit salah diagnosa sebenarnya, dari satu rumah sakit. Jadi dikira ini kanker yang umum," ujar Rio Alief dikutip Suara.com dari kanal Youtube Trans TV Official, Selasa (25/10/2022). 

Ketika diperiksa, rupanya Clerence Chyntia mengalami neuroendoktin tumor. Penyakit satu ini terbilang langka. Bahkan, kemungkinan terjadinya disebut sangat kecil. 

"Kankernya itu salah satu kanker yang langka, namanya neuroendokrin tumor, itu case-nya kalau di Indonesia sekitar 150.000 per tahun, jadi 0,005 persen, itu langka banget. Jadi yang kena kanker sel-sel saraf yang sebenarnya ada di seluruh tubuh dan dia menghasilkan hormon," kata Rio Alief menjelaskan. 

Neuroendoktrin tumor sendiri memang menjadi kondisi yang langka. Melansir laman Mayo Clinic, tumor neuroendoktrin biasanya muncul di paru-paru, usus buntu, usus kecil, rektum, dan pankreas. 

Penyebab

Hingga saat ini penyebab pasti neuroendoktrin tumor belum diketahui pastinya. Namun, dikatakatan, sifat kanker ini mirip dengan sel saraf dan sel penghasil hormon. Nantinya sel neuroendoktrin mengembangkan mutasi dalam DNA lalu terus berkembang biak dan membentuk tumor. 

Baca Juga: Alien itu Memilihku: Kisah Perempuan saat Berjuang Menghadapi Kanker Langka

Gejala

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI