Indonesia Mungkin Gagal Bebas Campak Rubella pada 2023

Senin, 24 Oktober 2022 | 17:57 WIB
Indonesia Mungkin Gagal Bebas Campak Rubella pada 2023
Dinas Kesehatan Menteng memberikan imunisasi Measleas Rubella (MR) kepada sejumlah murid Sekolah Dasar (SD) di SDN Menteng 02, Jakarta, Jumat (4/8).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan atau Kemenkes memprediksi target Indonesia eliminasi campak rubella 2023 gagal terkejar. Itu terjadi karena munculnya pandemi Covid-19 yang berdampak pada menurunnya angka imuniasasi dasar lengkap.

Pada periode 2019-2021 saja, ada 1,7 juta anak Indonesia yang belum disuntik imunisasi dasar lengkap.

Campak [shutterstock]
Campak [shutterstock]

Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine memprediksi eliminasi campak rubella Indonesia akan melenceng dari tenggat seharusnya.

"Apakah kita akan tetap bisa request untuk Eliminasi tahun depan? Tapi saya rasa sih nggak mungkin, karena dalam keadaan seperti ini, jadi akan ada lagi analisa," ujar Prima di Jakarta kepada suara.com beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Vaksinasi Rubella Anak di Medan Baru 46 Persen

Ia menambahkan, Kemenkes akan kembali berdiskusi dengan para ahli terkait eliminasi penyakit yang bisa membuat anak kejang hingga radang otak ini.

Seperti diketahui penyakit yang disebabkan virus rubella ini bisa dicegah dengan cara disuntik kepada anak usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun.

Inilah sebabnya Kemenkes menggelar program vaksin MR tambahan kepada semua anak sekolah, tanpa memandang status imunisasi tersebut.

"Kita memang harus melakukan imunisasi campaign, tambahan satu dosis tanpa memandang status awalnya. Jadi semua anak, mau yang lengkap, mau yang gak lengkap, itu diberikan tambahan, itu dalam rangka eliminasi," jelas Prima.

Ia menambahkan, tidak hanya Indonesia yang alami kemunduran imunisasi anak, tapi juga beberapa negara lain. Pandemi membuat banyak masyarakat takut keluar rumah, takut pergi ke Puskesmas, hingga petugas imunisasi yang juga terbatas.

Baca Juga: Istri Ridwan Kamil Ingatkan Sesibuk Apa pun Seorang Ayah, Perannya untuk Anak Harus Dipastikan Ada

"Di beberapa negara dunia seperti itu, kan semua terdampak pandemi, target yang tadinya tahun 20 atau 21 kita kencengin kan nggak bisa, kita kencengin karena pandemi," jelasnya.

Ilustrasi Rubella. [Shutterstock/StockCe]
Ilustrasi Rubella. [Shutterstock/StockCe]

Sementara itu, hingga saat ini capaian imunisasi dengan program imunisasi kejar di Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) ataupun imunisasi tambahan juga masih kurang dari target, dan belum sepenuhnya terpenuhi di masing-masing daerah.

"Untuk di luar pulau Jawa dan Bali untuk tambahan Campak Rubela nya masih belum bisa mencapai target, secara rata rata di 27 provinsi itu kita baru mencapai 66 persen atau 63 persen mungkin ya, dan ada satu provinsi ya sudah mencapai target 95 persen yaitu Sulawesi Selatan, jadi 26-nya belum, 26 provinsinya," tutup Prima.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI