Hari Dokter Nasional: Ternyata Begini Asal-usulnya Ada Profesi Ini di Indonesia

Senin, 24 Oktober 2022 | 10:20 WIB
Hari Dokter Nasional: Ternyata Begini Asal-usulnya Ada Profesi Ini di Indonesia
Ilustrasi dokter - rekomendasi pengganti obat sirup untuk anak (Karolina Grabowska/Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanggal 24 Oktober di Indonesia diperingati sebagai Hari Dokter Nasional.  Perayaan itu juga sekaligus waktu berdirinya organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang dibentuk tahun 1950.
 Kata “dokter” sebenarnya diambil dari bahasa latin “docere” yang berarti “to lecture” atau mengajar. Dahulu, sebutan dokter digunakan sebagai gelar terhormat selama lebih dari 1000 tahun di Eropa. 

Sedangkan, istilah dokter dalam konteks medis merujuk untuk semua profesional medis yang sudah memiliki lisensi untuk praktik dalam seni penyembuhan penyakit.

Penetapan Hari Dokter Nasional memang diambil dari tanggal peresmian IDI. Dalam sejarah, IDI sebenarnya telah lahir bahkan sebelum Indonesia merdeka, yakni tahun 1911 ketika masih masa penjajahan Belanda. 

Ilustrasi dokter mengenakan pita hitam lambang berduka. (Dok. Envato)
Ilustrasi dokter mengenakan pita hitam lambang berduka. (Dok. Envato)

Saat itu, perkumpulan dokter di nusantara diberi nama Vereniging van Indische Artsen. Kemudian terus berganti nama hingga akhirnya menjadi diresmikan menjadi IDI pada 24 Oktober 1950. Saat itu, dokter Sarwono Prawirohardjo terpilih menjadi Ketua Umum IDI pertama.

Baca Juga: Warganet Cibir Lesti Kejora yang Kembali Manggung Pasca Kisruh KDRT: Banting Tulang untuk Suami

Tetapi, sebelum organisasi IDI terbentuk, tercatat banyak dokter di tanah air sudah berkontribusi dalam pejuang kemanusiaan. Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, nama-nama besar seperti dr. Sutomo, Wahidin Sudirohusodo, Tjipto Mangoenkoesomo, dan nama-nama dokter lainnya tercatat dalam sejarah tak hanya memerangi penyakit, tetapi juga menjadi pahlawan kemerdekaan.

Berdasarkan sejarah, momentum profesi dokter di Indonesia pertama kali lahir lewat keputusan Gubernemen No. 22 tentang penyelenggaraan pendidikan kedokteran di Indonesia, ketika itu masih bernama, Nederlandsch Indie, pada 2 Januari 1849.

Didirikannya sekolah pendidikan dokter di Indonesia tidak lain karena Pemerintah Hindia Belanda yang saat itu kewalahan melawan wabah malaria. 

Sebanyak 12 orang siswa diluluskan dan diberi gelar ‘Dokter Djawa’ setelah menempuh pendidikan selama dua tahun. Meski diberi gelar dokter, lulusan-lulusan dokter hanya dipekerjakan sebagai ‘mantri cacar’.

Barulah pada tahun 1898, sekolah pendidikan dokter yang sebenarnya didirikan dengan nama STOVIA. Setelah itu lahir dokter-dokter pejuang kemerdekaan, salah satunya dr. Sutomo yang bersama Gunawan Mangunkusumo, Cipto Mangunkusumo dan R.T Ario Tirtokusumo mendirikan Boedi Oetomo.

Baca Juga: Langkah Dinkes Karawang Soal Larangan Obat Sirop

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI