"Singapura kasusnya naik lagi ke 6.000 per hari, padahal penduduk singapura 5 juta penduduk kita 270 juta," kata Budi Gunadi. Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung menyatakan infeksi XBB kemungkinan akan memuncak sekitar pertengahan November.
4. Ada Kemungkinan Singapura Kembali Wajibkan Masker
Kementerian Kesehatan Singapura sedang memantau situasi XBB dengan cermat. Hal ini berarti pemerintah Singapura tidak mengesampingkan penerapan kembali protokol kesehatan, seperti pemakaian masker. Namun mereka akan mencoba "yang terbaik" untuk tidak mengganggu kehidupan normal.
5. Tak Menyebabkan Peningkatan Kematian Signifikan
Kementerian Kesehatan Singapura membantah desas-desus bahwa Singapura mengalami peningkatan yang signifikan dalam kasus dan kematian COVID-19 yang parah karena jenis XBB.
Selain itu tidak ada bukti bahwa gelombang XBB saat ini menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam kematian atau penyakit parah. Mengenai tingkat keparahan infeksi yang disebabkan oleh subvarian ini, tak ada perubahan tingkat keparahan tetapi terlalu dini untuk mengatakan hal tersebut dengan data terbatas.
6. Pertama Kali Terdeteksi di India
Kasus Covid-19 Omicron jenis XBB telah meningkat di Singapura selama sebulan terakhir. Walau sangat menular, sejauh ini XBB tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian sebelumnya.
Subvarian XBB pertama kali terdeteksi pada Agustus di India. Sejak itu XBB terdeteksi di lebih dari 17 negara, termasuk Australia, Bangladesh, Denmark, Jepang dan AS.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 21 Oktober: Positif 773 dan Sembuh 751 Orang
7. Lebih Menular