Cegah Kepanikan karena Obat Sirup dan Gangguan Ginjal Akut Misterius, Dokter Wajib Jadi Garda Terdepan

Sabtu, 22 Oktober 2022 | 07:15 WIB
Cegah Kepanikan karena Obat Sirup dan Gangguan Ginjal Akut Misterius, Dokter Wajib Jadi Garda Terdepan
Dokter mengecek kondisi pasien anak penderita gagal ginjal akut di ruang Pediatrik Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin, Banda Aceh, Aceh, Jumat (21/10/2022). [ANTARA FOTO/Ampelsa/hp].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Obat sirup tercemar yang menyebabkan gangguan ginjal akut misterius membuat masyarakat panik. Untuk itu, dibutuhkan peran aktif dokter agar kepanikan tidak bertambah parah.

Staff Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI-RSCM, dr. Dewi Friska, MKK mengatakan, dokter pada dasarnya merupakan gatekeeper atau garda terdepan dalam pelayanan primer. Menurut Dokter Dewi, dokter pada dasarnya menjadi garda terdepan yang melakukan kontak secara langsung kepada masyarakat.

“Dokter layanan primer disebut sebagai gatekeeper atau garda terdepan gitu ya. Jadi kalau disebutkan sebenarnya untuk mengatasi outbreak dalam hal ini, maka dokter primer memiliki peran penting karena kontak pertama dengan masyarakat,” ucap Dokter Dewi dalam webinar kesehatan, Jumat (21/10/2022).

Apoteker melayani pasien yang akan menebus obat di RSIA Bunda, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2022).   [Suara.com/Alfian Winanto]
Apoteker melayani pasien yang akan menebus obat di RSIA Bunda, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Lebih lanjut, Dokter Dewi menjelaskan, terdapat peran-peran dokter di layanan primer dalam menghadapi kondisi seperti saat ini, di antaranya.

Baca Juga: Gangguan Ginjal Akut Serang 200 Anak, Jokowi: Perketat Pengawasan Industri Obat

  • Memiliki peran yang sangat penting sebagai gatekeeper dan garda terdepan.
  • Sebagai kontak pertama masyarakat sebagai community leader.
  • Memiliki peran upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM).
  • Sebagai penemuan dan pencatatan kasus.
  • Melakukan penatalaksanaan yang holistik, komprehensif, terpadu atau kolaboratif, dan
  • berkesinambungan.

Tidak hanya itu, terdapat dua hal juga yang harus diperhatikan oleh dokter dalam menghadapi berbagai kondisi kesehatan, seperti promosi kesehatan dan specific protection, seperti penjabaran berikut.

Promosi kesehatan

  1. Mengedukasi masyarakat secara masif dengan informasi yang tepat.
  2. Tepis berita bohong (hoax) serta luruskan informasi yang kurang tepat.
  3. Meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan tidak membuat panik.
  4. Mengedukasi masyarakat untuk tetap menjalankan pola hidup bersih dan sehat, gizi seimbang termasuk minum air putih cukup, aktivitas fisik teratur, konsultasi ke dokter untuk penggunaan obat.
  5. Berkolaborasi dengan kader posyandu di wilayahnya seperti edukasi kesehatan serta koordinasi lintas sektoral.

Specific protection

  1.  Menghentikan sementara peresepan obat sirup yang diduga terkontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol sesuai hasil investigasi Kemenkes dan BPOM.
  2. Mengingatkan masyarakat untuk tidak membeli obat bebas.
  3. Menerapkan protokol kesehatan atau kebiasaan baik dan sehat.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan jajarannya telah bekerja sama dengan organisasi profesi dalam hal ini Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Organisasi profesi dikatakannya telah melakukan sosialiasi kepada para dokter, terkait risiko penggunaan obat sirup.

Menteri Kesehatan juga meminta orangtua lebih bijak dalam menggunakan obat. Hindari menggunakan obat tanpa berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.

Baca Juga: Cegah Gagal Ginjal Akut, Ini 5 Obat Sirup yang Dilarang Dikonsumsi

"Tenang saja seperti biasa, kalau sakit ke dokter. Jangan sembarangan minum obat ya, apalagi tanpa konsultasi ke dokter," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI