Penjualan Dilarang Sementara karena Dugaan Pemicu Gagal Ginjal, Begini Sejarah Obat Sirup

Jum'at, 21 Oktober 2022 | 17:30 WIB
Penjualan Dilarang Sementara karena Dugaan Pemicu Gagal Ginjal, Begini Sejarah Obat Sirup
Ilustrasi Obat Sirup (Freepik.com/user18526052)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Obat Batuk dengan Kandungan Pereda Nyeri

Di samping opium, obat-obat batuk di tahun 1800-an juga mengandung morfin yang merupakan opiat turunan dari tumbuhan poppy. Opiat sendiri adalah senyawa narkotika yang ada di tiap kandungan obat sebagai penghilang rasa nyeri.

Awalnya morfin dipakai untuk meredakan nyeri, terutama bagi veteran American Civil War (Perang Saudara). Selain itu morfin juga dijadikan bahan tambahan di obat batuk sirup sebagai pereda batuk (cough suppressant).

Perusahaan Jerman Bayer kemudian membuat heroin, obat-obatan yang terbuat dari morfin dan memasukkannya pada sirup batuk sebagai pereda batuk pada 1895. Obat-obatan itu di-branding lebih aman daripada kandungan morfin walau ternyata sama-sama berbahaya.

Kandungan Obat Sirup Batuk saat Ini

Obat batuk sirup saat ini masih beredar tapi dengan bahan-bahan yang diriset lebih jauh dan kemasan berlabel. Kekinian kandungan obat batuk sirup antara lain pereda batuk dextromethorphan (DXM), codeine, benzonatate, menthol, camphor, minyak eucalyptus, madu, dan ekspektoran dahak guaifenesin.

Obat sirup batuk yang dijual bebas tetap punya risiko berbahaya jika dikonsumsi tidak sesuai anjuran menurut kutipan dari Healthline. Oleh karenanya pengguna perlu mengetahui cara kerja, dosis, dan resepnya serta disarankan tetap berkonsultasi dengan dokter.

Kontributor : Trias Rohmadoni

Baca Juga: Apotek RSUD Waluyo Jati Probolinggo Stop Penggunaan Obat Sirup

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI