Heboh Kandungan Etilen Glikol di Obat Sirup, Amankah Mengonsumsi Suplemen Cair?

Bimo Aria Fundrika
Heboh Kandungan Etilen Glikol di Obat Sirup, Amankah Mengonsumsi Suplemen Cair?
Ilustrasi madu hitam. (Pixabay/Free-Photos)

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan, terdapat 192 kasus gagal ginjal misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal.

Suara.com - Imbauan dari Kementerian Kesehatan untuk menghentikan konsumsi obat sirup sementara, sebagai buntut dari kasus gangguan ginjal akut, menjadi kekhawatiran sendiri di masyarakat, terutama di kalangan ibu-ibu.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan, terdapat 192 kasus gagal ginjal misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak-anak dengan 99 meninggal hingga Selasa (18/10/2022).

Situasi itu tidak hanya membuat masyarakat khawatir akan obat sirup, tapi juga suplemen dalam bentuk cair. Lantas amankah mengonsumsi suplemen, seperti salah satunya Generos, sediaan cair seperti obat sirup yang sementara ini sedang dibatasi peredarannya di Indonesia

Dalam keterangannya, Formulator Generos Retnosyari Septiyani, S.TP., M.Sc menekankan bahwa Generos sama sekali tidak mengandung Dietilen Glikol dan Etilen Glikol, bahkan bahan kimia apapun.

Baca Juga: Daftar 3 Suplemen yang Tidak Perlu Dikonsumsi, Ini Penjelasan Dokter

Ia menjelaskan bahwa gagal ginjal itu disebabkan karena kerja ginjal yang terlalu berat akibat menumpuknya residu di dalam tubuh, mengingat ginjal berfungsi sebagai penyaring kotoran dan residu-residu tersebut.

ilustrasi madu. (Pixabay.com/teriulandariar)
ilustrasi madu. (Pixabay.com/teriulandariar)

Residu-residu tersebut salah satunya berasal dari bahan kimia obat (BKO) atau obat-obatan kimia sintetis. Maka dari itu obat-obatan kimia sintetis tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jangka panjang.

Berbeda dengan obat kimia sintetis, obat maupun suplemen yang berbahan alami tidak meninggalkan residu sama sekali. Adapun Generos merupakan suplemen yang mengandung empat bahan herbal dan satu bahan hewani, yaitu madu hutan, temulawak, pegagan, mengkudu, dan ikan sidat.

“Dalam pemrosesannya bahan-bahan tersebut difermentasi dengan zat pelarutnya adalah madu hutan, Sedangkan untuk maserasi ikan sidat menggunakan air,” tuturnya pada Kamis (20/10).

Dijelaskan bahwa DEG dan EG digunakan sebagai zat pelarut dalam obat sirup yang ditemukan di Gambia yang menyebabkan gagal ginjal akut pada 70 anak tersebut.

Baca Juga: Daftar 3 Suplemen Vitamin yang Bisa Ganggu Kesehatan Usus, Apa Saja?

Sehingga perempuan yang berprofesi sebagai Kaprodi Bisnis Jasa Makanan FEB Universitas Ahmad Dahlan ini menegaskan bahwa Generos menggunakan madu hutan yang juga merupakan bahan herbal sebagai bahan pelarutnya. Sedangkan untuk proses maserasi ikan sidat menggunakan bahan pelarut aqua atau air.