Suara.com - Aktor Ringgo Agus Rahman mengaku punya riwayat penyakit yang tidak ingin ia wariskan ke anak. Penyakit apa itu?
Kepada awak media, Ringgo Agus mengaku akan melakukan segala cara agar kedua anak tidak dapat 'warisan' sakit asma darinya. Salah satunya dengan memberikan air susu ibu atau ASI dari istrinya Sabai Morscheck.
Asma adalah penyakit akibat peradangan dalam saluran udara (bronkus). Peradangan itu akhirnya membuat saluran pernapasan bengkak dan sangat sensitif. Hasilnya saluran napas menyempit dan udara jadi terbatas masuk ke paru-paru.
"Setelah gue baca-baca, ternyata untuk menghindari asma, adalah dengan berikan ASI langsung kepada anak, jadi itu yang saya lakukan dengan istri," ujar Ringgo dalam acara peluncuran Soklin Antisep, Kampanye Indonesia Sehat Berseri beberapa waktu lalu di Jakarta.
Baca Juga: Tak Pakai Obat Sirup, Ringgo Agus Rahman Redakan Demam Bayi dengan Metode Skin To Skin
Penelitian menyebutkan hubungan pemberian ASI, punya manfaat melindungi anak dari risiko asma, seperti mampu meningkatkan imunitas anak, dan risiko asma jadi lebih kecil.
Selain itu, kata pemeran film Keluarga Cemara itu imunisasi dasar lengkap pada anak juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak, sehingga semua program imunisasi anak tidak ada yang Ringgo lewatkan untuk buah hatinya.
"Jadi segala sesuatu imunisasi dasar, gue nggak pengen anak gue ngerasain apa yang gue rasakan dulu, merasakan trauma kecil seperti gue. Gue benar-benar cari yang terbaik untuk anak," ungkap Ringgo.
Sementara itu lelaki yang juga penyiar radio itu bercerita bagaimana ia memiliki trauma masa kecil, yaitu tidak bisa bebas bermain seperti anak lainnya, karena kondisinya mengidap asma.
"Apa yang gue rasakan dulu, merasakan trauma kecil seperti gue, dimana banyak kegiatan yang nggak bisa dilakukan seperti anak lain. Cuman main sepeda langsung jadi asma gue, untungnya dua anak gue nggak ada sama sekali," papar Ringgo.
Baca Juga: Dokter Tak Rekomendasikan Obat Sirup, Ringgo Agus Rahman Bingung Obati Anak Sakit Batuk Pilek
Bahkan kata dia, saat kecil ia tidak bisa mengikuti aktivitas olahraga atau aktivitas fisik lainnya di sekolah karena kondisinya, padahal ia sangat ingin mengikutinya tapi tidak memungkinkan.
"Dulu waktu kecil punya asma, gue nggak mau anak gue terkena asma gue ngerasa nggak enak sekali. Gue tidak bisa berolahraga sampai usia gue 10 tahun," tutupnya.
Perlu diketahui, genetik atau keturunan hanya salah satu faktor risiko seseorang terkena asma. Ada beberapa faktor tambahan, di antaranya seperti faktor lingkungan, hingga metode kelahiran seseorang seperti operasi caesar.