Suara.com - Hasil penyelidikan atas zat berbahaya pada obat sirup yang diduga menyebabkan gagal ginjal akut pada anak sudah dirilis. Hasilnya, Kemenkes mengungkapkan tiga zat berbahaya salah satunya etilen glikol butil ether. Berikut informasi tentang etilen glikol butil ether: penjelasan, fungsi dan bahayanya.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut masing-masing tiga zat berbahaya itu adalah etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol butil ether (EGBE).
Tiga zat tersebut seharusnya tak masuk dalam kandungan obat sirup, dan jika ada, kadarnya harus sangat rendah sehingga tak meracuni tubuh. Sebenarnya, seberapa berbahaya zat tersebut dan apa fungsinya? Mari kita simak penjelasan salah satunya, yaitu ethylene glycol butyl ether (EGBE).
Mengenal Etilen Glikol Butil Ether
Baca Juga: Buntut Gagal Ginjal Akut, Apoteker Diminta Aktif Edukasi Masyarakat Soal Obat
EGBE berbentuk cairan bening dan mudah terbakar dengan bau yang ringan dan diproduksi dengan mereaksikan etilen oksida dan butanol normal (n-butanol) menggunakan katalis.
Laman Science Direct menulis jika rasio etilen oksida terhadap n-butanol lebih besar dari satu maka monoeter di- dan trietilen glikol diproduksi bersama dengan EGBE.
Sementara itu Samchem Prasandha menyebut etilen glikol butil ether mampu larut dalam air dan bisa bercampur dengan minyak mineral bahkan sabun sehingga sering digunakan untuk produk industri maupun rumah tangga.
EGBE paling sering digunakan dalam produk pembersih, tinta, cat dan pelapis. Salah satu dampaknya bagi kesehatan adalah gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala dan mual.
Jika seseorang menelan zat kimia ini, kemungkinan akan terjadi iritasi pada saluran pencernaan dengan gejala seperti mual, muntah dan diare. Dalam tahap yang lebih serius dikatakan bisa memicu keracunan sistemik dengan gejala yang paralel dan gejala inhalasi.
Baca Juga: Bahaya 3 Zat yang Ditemukan di Obat Sirup Diduga Pemicu Gagal Ginjal Akut
Bahkan, seseorang yang terpapar dalam jangka waktu lama dan berulang bisa menyebabkan kerusakan pada hati, sistem limfoid, darah dan ginjal. Poin terakhir ini yang sedang menjadi fokus pemerintah karena angka kasusnya tinggi di Indonesia.
Gagal ginjal akut adalah kondisi di mana ginjal tidak lagi mampu membuang zat beracun dan cairan berlebih dari dalam tubuh. Perannya juga tak bisa menyeimbangkan air dan elektrolit dengan optimal. Sedangkan pada umumnya, ginjal berfungi untuk menyaring kotoran dalam tubuh dan membuangnya melalui air kencing.
Meski begitu Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi mengungkap tiga zat kimia ini sering ditemukan dalam obat sirup sebagai pelarut, dan umumnya tak berbahaya dan tidak menyebabkan gagal ginjal akut.
Demikian penjelasan dan informasi tentang etilen glikol butil ether: penjelasan, fungsi dan bahayanya. Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa menjadi bahan pertimbangan kita untuk lebih waspada.
Kontributor : Rima Suliastini