Suara.com - Kasus gagal ginjal akut pada anak sampai saat ini masih menjadi perhatian di dunia medis. Pasalnya kondisi ini cukup membahayakan bagi kondisi kesehatan anak-anak.
Pada Jumat (14/10/2022) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan adanya peningkatan kasus gangguan ginjal akut atipikal atau gangguan ginjal akut misterius yang terjadi pada anak sebanyak 152 kasus.
Meski belum diketahui penyebabnya, menurut Dokter spesialis anak dr. S T Andreas Christian Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A., penggunaan obat-obatan yang berlebihan pada anak dapat menjadi faktor penyebab gagal ginjal akut.
Penggunaan obat yang berlebihan dikatakan akan merusak fungsi ginjal. Dokter Andreas mengatakan, fungsi ginjal anak-anak lebih rentan dibandingkan orang dewasa. Oleh sebab itu, ketika bahan kimia masuk berlebihan, ginjal akan bekerja lebih berat dan menyebabkan kerusakan.
Baca Juga: Kondisi Terakhir 6 Dari 22 Pasien Gagal Ginjal Akut Misterius di Bali
“Pemakaian obat-obatan tidak boleh sembarangan. Nanti ujung-ujungnya tadi ginjal berfungsi lebih berat. Pemakaian obatnya yang kita enggak tahu untuk apa terus jangka panjang akhirnya ginjal berfungsi lebih berat terus kayak mesin ya jadinya rusak,” ucap Dokter Andreas saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Dokter Andreas juga tidak menyarankan para orang tua memberikan obat kepada anak-anak tanpa adanya resep dari ahli. Padahal bisa saja obat yang dikonsumsi tersebut secara berulang justru berdampak buruk bagi ginjal anaknya.
“Pemakaian obat-obatan tidak terkontrol juga sih, kadang ibu-ibu beli tanpa ada resep dokter, cari sendiri yang kita enggak tau bermanfaat atau tidak untuk anak,” sambung Dokter Andreas.
Tidak hanya obat pemberian vitamin juga menjadi faktor yang bisa menyebabkan gagal ginjal pada anak. Dokter Andreas mengatakan, yang dibutuhkan anak pada dasarnya hanya vitamin D. Sementara itu, untuk vitamin lainnya berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Oleh sebab itu, jika anak mengonsumsi vitamin lain yang bukan berasal dari makanan, itu akan membuat ginjalnya juga bekerja lebih keras dan dapat menyebabkan kerusakan.
Baca Juga: Ingin Minum Obat Herbal Buat Kesehatan, Ikuti Tips Pakar Ini!
“Vitamin itu tidak diperlukan oleh anak-anak kecuali vitamin D dan zat besi. Karena vitamin lai bisa didapatkan dari makanan dengan cara aturan makanannya dipenuhi dengan seimbang,” jelas Dokter Andreas.
Jika makanan tidak memenuhi kebutuhan nutrisi anak, Dokter Andreas menyarankan, orang tua dapat berkonsultasi terlebih dahulu untuk pemberian vitamin. Hal ini agar dosis yang diberikan tidak berlebihan.
“Kalau makanannya tidak terpenuhi baru dikasih ke dokter, dosisnya juga dihitung dulu jangan beli ke warung terus apotek tapi kita enggak tahu dosisnya tepat atau engga. Jadi tidak dibenarkan vitamin tanpa rekomendasi dokter,” pungkasnya.