Sekali lagi, belum ada studi yang menjelaskan apakah darah mens dapat mengurangi produksi kelenjar sebum, mengeluarkan sebum yang tersumbat di pori-pori, atau mengurangi infeksi bakteri dan radang pada jerawat.
Sebaliknya, jika terdapat luka atau lecet di jerawat atau wajah, hal tersebut memperbesar potensi infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang mungkin terkandung di dalam darah mens.
Apakah ada perawatan kulit secara medis yang gunakan darah juga?
Perwatan kecantikan yang menggunakan darah sebetulnya bukanlah hal yang baru. Sebelumnya terdapat perawatan PRP (Platelet-rich plasma) atau yang juga populer dengan vampire facial. Berbeda dengan masker darah mens yang masih dipertanyakan manfaatnya, PRP dikembangkan dengan teknologi terkini yang membuatnya aman dan efektif.
Darah pasien yang diambil secara steril akan menjadi bahan utama perawatan PRP. Darah tersebut kemudian diolah dengan teknologi khusus untuk menjadi plasma darah kaya trombosit yang kandungannya dapat mencapai 5-10 kali lipat konsentrasi normal.
Plasma tersebut mengandung ratusan protein growth factor yang ketika diinjeksikan kembali ke kulit pasien bermanfaat untuk memperbaiki dan mempercepat regenerasi tekstur kulit dari bekas jerawat, luka hingga stretch mark. Selain itu, PRP juga bermanfaat untuk menstimulasi pertumbuhan rambut.
ZAP juga menghadirkan perawatan PRP Combo yang memadukan metode micro-needling dan vital injector. Alat micro needling berbentuk seperti pulpen dengan jarum-jarum halus yang konstan ditusukkan ke kulit dengan kedalaman dan kecepatan tertentu dengan menggunakan mesin EPN.
Sementara Vital Injector II adalah alat suntik yang mengintegrasikan jarum dan vakum sehingga suntikan serum plasma dapat langsung masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam. Perawatan dengan beragam manfaat ini minim rasa sakit karena kulit pasien juga akan dioleskan dengan krim anastesi.
Punya pertanyaan seputar kesehatan, diet, hingga urusan ranjang? Suara.com bisa membantu Anda menemukan jawabannya. Tulis pertanyaan Anda di kolom komentar, untuk bisa dijawab oleh pakar.
Baca Juga: Tanya Dokter: Lindungi Kulit dari Blue LIght, Perlukah Pakai Sunscreen di Malam Hari?