Mata Merah Efek Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan Belum Hilang, Mantan Menkes Nila Moeloek Angkat Bicara

Kamis, 13 Oktober 2022 | 18:05 WIB
Mata Merah Efek Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan Belum Hilang, Mantan Menkes Nila Moeloek Angkat Bicara
Suporter Arema FC (Aremania), Kevia Naswa Ainur Rohma menunjukkan matanya yang masih memerah akibat menjadi salah satu korban luka di Tragedi Kanjuruhan di Kedungkandang, Malang, Jawa Timur, Rabu (12/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wsj].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Menteri Kesehatan prof. dr. Nila F Moeloek, Sp.M(K)., ungkap penyebab mata merah pada supporter Arema FC yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan di Malang. 

Dokter spesialis mata itu menjelaskan bahwa mata merah tersebur sebenarnya akibat zat kimia yang terkandung pada gas air mata yang ditembakan polisi. 

"Karena ada zat kimianya. Jadi kalau saya melihatnya, saya memang ga pernah kena gas air mata, tapi biasanya orang jadi pedih, perih, kabur," jelas prof. Nila ditemui di Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Suporter Arema FC (Aremania) Cahayu Nur Dewata menunjukkan matanya yang masih memerah akibat menjadi salah satu korban luka di Tragedi Kanjuruhan di Kedungkandang, Malang, Jawa Timur, Rabu (12/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wsj].
Suporter Arema FC (Aremania) Cahayu Nur Dewata menunjukkan matanya yang masih memerah akibat menjadi salah satu korban luka di Tragedi Kanjuruhan di Kedungkandang, Malang, Jawa Timur, Rabu (12/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wsj].

Seharusnya, lanjut prof. Nila, mata yang terkena paparan gas air mata langsung dibasuh dengan air mengalir agar zat kimia segera keluar dari area mata. Tetapi, para suporter ketika itu terkurung di stadion akibatnya tidak bisa segera membersihkan matanya.

Baca Juga: Indosiar Dicecar Pertanyaan Soal Kick-off Malam Arema FC vs Persebaya oleh Komnas HAM

"Gas air mata memang mengganggu. Kita bisa panik dan pedih, kena kulit dan segala macam. Tapi pintu yang ketutup itu, seandainya cuma sedikit (tidak berdesakan), mungkin pada lari, cuci mata, mungkin bisa nggak terjadi," ujarnya.

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 itu telah menelan lrbih dari 130 orang meninggal dunia. Sedangkan ribuan orang lainnya yang selamat juga mengalami luka, mulai dari ringan hingga berat. Termasuk kondisi mata merah tersebut.

Dilansir dari akun Instagram @aremafcrevolution Senin (10/10) terungkap kondisi terkini para korban setelah satu minggu dari kejadian Tragedi Kanjuruhan.

Menurut akun tersebut, setelah satu minggu lamanya insiden, beberapa korban selamat yang menjalani perawatan di rumah sakit masih mengalami mata merah, sesak nafas, batuk-batuk, hingga ada korban dengan retina mata yang belum pulih kembali ke warna semula (putih).

"Seminggu berlalu, seperti inilah kondisi saat ini beberapa korban #TragediKanjuruhan: Pendarahan dalam mata, sesak, batuk-batuk, cidera hingga ada korban yang Retina matanya sampai detik ini tak ada warna putihnya," tulis akun Instagram @aremafcrevolution.

Baca Juga: PUPR Akan Jadikan Semua Stadion Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 Nyaman dan Aman untuk Gelar Pertandingan

Postingan akun Instagram @aremafcrevolutio sontak dibanjiri komentar oleh kalangan penggemar sepak bola tanah air dan para netizen Indonesia yang peduli terhadap korban Tragedi Kanjuruhan. Banyak yang mendoakan akan kesembuhan para korban Tragedi Kanjuruhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI