Suara.com - Banyak masyarakat masih kerap menganggap remeh masalah kesehatan mental. Sehingga hal itu membuat seseorang sulit mendapatkan penanganan yang tepat.
Dalam keterangannya, Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Siloam Hospitals Ambon, dr David Santosa Tjoei SpKJ MARS FISQua., mengatakan bahwa kesehatan mental yang terganggu lama berdampak pada kesehatan tubuh dan sangat mempengaruhi produktivitas dan kenyamanan dari si penderita.
David memaparkan bahwa kesehatan jiwa manusia dapat dipengaruhi oleh pola perilaku, sensitivitas dan cara pandang/Pola berpikir. Ketiga hal mendasar ini mencakup kesehatan emosional, psikologis, dan sosial budaya, dari periode tumbuh kembang manusia sejak kecil hingga dewasa
"Tahapan kehidupan seseorang dilengkapi oleh hadirnya jiwa sekaligus tahapan kehidupan ini sangat membutuhkan kesehatan mental ( jiwa) dalam menjalaninya", tutur Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dari Siloam Hospitals Ambon, dr. David Santosa Tjoei Sp.KJ MARS FISQua..
Baca Juga: Rizky Billar Disebut Kena Mental, Polisi Ungkap Hal Berbeda saat Pemeriksaan
Lebih lanjut, ia mengatakan jika kesehatan jiwa merupakan suatu penyakit yang dapat menjadi kronis dan menimbulkan konflik kehidupan jika tidak ditangani oleh setiap manusia atau lingkungan keluarga dari si penderita.
"Akan menjadi penyakit jika sejumlah faktor ini tidak ditangani akibat ketidaktahuan seseorang dalam menyerap informasi tentang kesehatan jiwa atau kesehatan mental seseorang", ungkap Dokter David Santosa.
Disampaikan David, sejumlah faktor yang akan berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang adalah :
- Biologis(genetik, gangguan otak dan lainnya)
- Edukatif(Pola asuh dan traumatik)
- Social Culture, melalui peran Lingkungan dan kehadiran Sosial Media pada peran teknologi.
Dokter David* Spesialis Kedokteran Jiwa ini menambahkan, gejala awal gangguan kesehatan mental dapat diketahui melalui perubahan pola makan dan tidur, cenderung menutup diri dari interaksi dengan orang lain, tubuh dirasakan sering lemah letih lesu, keluhan kesehatan di banyak 'titik' dalam tubuhnya.
Beberapa tampilan fisik yang mendukung diagnosis seperti : Pupil pada organ Mata, raut wajah, sikap yang tidak konsisten, interpersonal buruk dan lain sebagainya.
Baca Juga: Tiktok Luncurkan Portal Pusat Kesehatan Digital dan Survei Kesejahteraan Mental