Tanya Dokter: Benarkah Lansia Tak Boleh Banyak Bergerak dan Olahraga?

Minggu, 09 Oktober 2022 | 08:10 WIB
Tanya Dokter: Benarkah Lansia Tak Boleh Banyak Bergerak dan Olahraga?
Ilustrasi tanya dokter bolehkah lansia olahraga? (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanya dokter kali ini membahas mitos dan fakta olahraga untuk lansia atau orang dengan lanjut usia. Apakah masih boleh olahraga?

Sebagian besar masyarakat menganggap orang lanjut usia atau lansia tidak boleh banyak bergerak termasuk olahraga berlebihan, karena dikhawatirkan membahayakan kesehatannya.

Dibenarkan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga RS Pondok Indah Bintaro Jaya, dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO, bahwa lansia cenderung berisiko alami cedera tulang, menurunnya kepadatan tulang. Ditambah jika lansia sakit, mereka cenderung butuh waktu lebih lama untuk pulih.

Ilustrasi lansia olahraga. (Elements Envato)
Ilustrasi tanya dokter bolehkah lansia olahraga? (Elements Envato)

"Proses pemulihan dan perbaikan sel mungkin tidak secepat sebelumnya. Belum lagi, adanya penurunan massa tulang dan otot, menipisnya struktur penunjang sendi, serta menurunnya kelenturan struktur tubuh rentan menyebabkan cedera olahraga," ujar dr. Andi melalui keterangan yang diterima Suara.com, Jumat (7/10/2022).

Baca Juga: Tanya Dokter: Bagaimana Membedakan Asma Karena Alergi dan Non Alergi?

Berikut ini sesi tanya jawab dengan dr. Andi seputar olahraga untuk lansia, beserta mitos dan faktanya, dalam petikan wawancara sebagai berikut:

Jadi dok, bener nggak sih lansia dilarang banyak bergerak, termasuk berolahraga?

Kaum lanjut usia justru sangat disarankan untuk berolahraga rutin. Tak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh, lansia yang melakukan olahraga secara rutin juga dapat merasakan manfaat lain, yakni kualitas hidup lebih baik dan hati yang lebih bahagia.

Lalu, apa dampaknya jika lansia sudah enggan berolahraga atau berhenti sama sekali?

Kurang bergerak atau jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan pada orang yang berusia lanjut, misalnya nyeri sendi dan otot, tekanan darah tinggi, pikun/demensia, hingga diabetes.

Baca Juga: Tanya Dokter Jiwa: Dok, Benarkah Depresi Terjadi karena Kurang Ibadah?

Selama berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang dapat meningkatkan mood, dan membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks. Hormon ini dapat mengurangi rasa sakit dan memberikan energi positif, yang berujung pada hati lebih bahagia.

Katanya ada perbedaan antara durasi olahraga lansia dan orang dewasa muda, benar nggak tuh dok?

Sama seperti kaum usia produktif, lansia disarankan untuk tetap aktif bergerak dan rutin berolahraga setidaknya 150 menit per minggu atau minimal 30 menit setiap harinya.

Namun, meskipun tetap boleh melakukan olahraga favorit semasa muda, ada beberapa rambu-rambu yang perlu diperhatikan ketika lansia mau memulai berolahraga.

Jadi apa saja syarat lansia yang boleh berolahraga?

Konsultasikan kondisi kesehatan dengan dokter yang merawat lansia sebelum memutuskan untuk mulai berolahraga. Hal ini untuk memastikan kembali bagaimana porsi olahraga yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing lansia

Para lansia yang sudah lama tidak berolahraga sebaiknya memulai olahraga perlahan dengan latihan yang ringan dan konstan

·Selalu lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga.

Meskipun sederhana, tetapi kedua hal ini dapat membantu menyiapkan tubuh untuk berolahraga dan beristirahat, serta mengurangi risiko terjadinya cedera ketika berolahraga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI