Saat terapi dijalankan, kursi magnet akan menginduksi kontraksi otot supramaksimal dengan mengeluarkan getaran yang membuat dasar panggul hingga otot terdalam berkontraksi setara dengan 11.000 hingga 20.000 gerakan Kegel.
Otot-otot dasar panggul akan terlatih kembali secara merata. Demikian pula dengan kontrol neuromuskularnya. Kursi magnetik termasuk tindakan non-invasif.
Namun meski tanpa rasa nyeri, beberapa hari pascatindakan pasien mungkin akan merasakan seperti habis olahraga sedang hingga berat.
Meski demikian kursi elektromagnetik tidak dianjurkan penggunaannya pada beberapa kondisi seperti perempuan hamil, mengidap masalah jantung, pasien kanker serta beberapa kondisi lainnya.
Sementara FemiLift adalah terapi dasar panggul yang masuk minimally invasive menggunakan teknologi laser CO2. Nantinya sebuah alat berbentuk tube kecil berisi laser CO2 akan dimasukkan ke vagina.
Alat ini kemudian menembakkan sinar secara merata, berputar 36 derajat ke seluruh permukaan dinding rahim. Kedalaman sinar hanya sekitar 3 milimeter dari permukaan kulit.
Terakhir Transobturator Tape adalah tindakan minimally invasive dengan waktu operasi jauh lebih cepat. Nantinya sebuah pita transobturator berbentuk jaring-jaring dipasang melintang di dasar panggul.
Sayatan kecil juga dibuat pada dinding vagina dan tape permanen dimasukkan melalui vagina dan diletakkan di bawah uretra. Jarum yang digunakan untuk memasukkan tape dijalankan melalui sayatan kecil di dua bagian atas paha.
Prosedur ini dilakukan agar pengidap punya lebih banyak kendali akan kandung kemihnya. Pita transobturator terbuat dari polipropilen elastisitas rendah yang tak akan larut selama berada dalam tubuh.
Baca Juga: Bikin Ni Luh Djelantik Ngamuk! Heboh Bule Bangga Pamer Momen Kencing Sembarangan di Gunung Bromo