Pakar Ungkap Pentingnya Kanker Ditangani dari Berbagai Ilmu Medis, Begini Penjelasannya

Selasa, 04 Oktober 2022 | 10:26 WIB
Pakar Ungkap Pentingnya Kanker Ditangani dari Berbagai Ilmu Medis, Begini Penjelasannya
Ilustrasi kanker (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia Provinsi DKI Jakarta atau PERHOMPEDIN Jaya fokus menangani kasus kanker di Indonesia dengan cara multidisiplin.

Salah satunya dengan cara memaksakan The Role of Internist in Cancer Management atau ROICAM yang sudah berlangsung sejak 2012. Kali ini di 2022 digelar ROICAM ke-9, yang fokus untuk menghubungkan disiplin ilmu medis dan pelayanan kanker.

"Kami berharap ROICAM 9 dapat menjadi ajang untuk berbagi ilmu, memperluas jejaring, serta memberikan gambaran akan pentingnya tim multidisiplin dalam tatalaksana kanker," kata Ketua pelaksana ROICAM 9, Dr. dr. Hilman Tadjoedin, SpPD, KHOM melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (4/10/2022).

Selain memperkuat kerja sama antar tenaga kesehatan, pada acara ini juga Perhompedin berharap ada berkolaborasi dengan segenap pemangku kepentingan terkait masalah kesehatan, termasuk pemerintah dan pihak swasta.

Ilustrasi dokter mengenakan pita hitam lambang berduka. (Dok. Envato)
Ilustrasi dokter mengenakan pita hitam lambang berduka. (Dok. Envato)

"Tidak lupa tujuan terpenting acara ini adalah dapat bermanfaat bagi pasien, keluarga, dan masyarakat luas," sambung Dr. Hilman.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD, K-EMD, PhD, dan dr. Dwi Oktavia TLH, M.Epid, selaku Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Sejumlah ahli onkologi dari dalam dan luar negeri turut menghadiri acara ini sebagai pembicara. Para pembicara menyajikan topik-topik menarik dan terkini seputar kanker untuk para peserta ROICAM 9.

Adapun beban kesakitan dan kematian akibat kanker terus meningkat di Indonesia. Berdasarkan data studi Global Burden of Cancer Study (Globocan) pada tahun 2018 dan 2020, menunjukkan angka kasus baru dan kematian kanker di Indonesia meningkat sekitar 8,8 persen hanya dalam waktu dua tahun terakhir.

Bahkan, beban kanker global diperkirakan menjadi 28,4 juta kasus pada tahun 2040, naik 47 persen dari tahun 2020.

Baca Juga: Akibat KDRT yang Diterima, Lesti Kejora Harus Ditangani Tiga Dokter

Seiring dengan peningkatan kasus kanker baru, beban finansial juga memberikan dampak pada pasien, keluarga dan pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI