Hal tersebut akan lebih aman apabila ASI eksklusif selama enam bulan sudah tercapai. Karena setelah enam bulan si kakaknya ini sudah bisa diberikan makanan pendamping ASI. Apabila hal tersebut kurang dari enam bulan, enggak usah khawatir tetap bisa dikasih ASI karena perubahan rasa ASI menjadi kolostrum itu tidak terjadi di awal kehamilan.
Hal apa saja yang harus diwaspadai pada saat hamil sekaligus menyusui?
Ada beberapa kondisi yang tidak memperbolehkan para ibu memberi ASI saat hamil. Pertama, apabila terjadi flek atau pendarahan saat para ibu hamil. Nah itu sebaiknya berhenti untuk memberi ASI terlebih dahulu.
Kedua, apabila para ibu hamil dengan risiko tinggi. Nah itu juga sebaiknya para ibu konsentrasi dulu terhadap kehamilannya. Hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah apabila para ibu mempunyai berat badan yang sangat rendah. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter gizi sehingga nutrisi dan asupan gizi hariannya dapat terpenuhi.
Apabila hamil dengan kembar dua, tiga, atau lebih, akan terjadi peregangan terhadap rahim, sehingga berpotensi menimbulkan kontraksi yang lebih tinggi dibandingkan kehamilan dengan janin tunggal.
Adakah tips memberi ASI saat hamil?
Ada beberapa tips untuk para ibu yang tandem breastfeeding. Pertama, cukupi kebutuhan hariannya. Jadi karena sedang hamil dan menyusui di saat bersamaan, pastinya nutrisi harus tercukupi. Kalau nutrisinya tidak terpenuhi pasti para ibu lebih sering merasakan lelah dan kecapean.
Kedua, cukupi waktu untuk istirahat. Memang akan sulit apabila si kakaknya masih kecil. Nah para ibu harus bisa membagi waktu dengan baik.
Ketiga, jangan lupa minum air putih minimal dua liter per hari untuk memenuhi kebutuhan cairan hariannya. Terakhir, jangan lupa kontrol atau periksa secara teratur ke dokter.
Baca Juga: Coba Konsumsi Rutin Tomat Biar Tubuh Sehat Mulai dari Jantung, Mata Sampai Kandungan Wanita Hamil