Suara.com - Saat sedang hamil, pasangan mungkin takut untuk lakukan hubungan seksual. Tetapi, lakukan hubungan seks saat hamil sebenarnya boleh dan aman dilakukan, terutama ketika usia janin sudah masuk ke fase trisemester kedua.
Mengutip dari kanal YouTube Tanyakan Dokter, di bawah ini akan dijelaskan oleh dokter Jefrry Kristiawan waktu paling tepat untuk berhubungan seks saat hamil.
Sekaligus juga melanjutkan artikel perkembangan janin tiap minggu. Kali ini masuk pada minggu ke 15 dan 16.
Usia 15 Minggu
Baca Juga: Awas Bahaya! Jangan Sering Konsumsi Minuman dan Makanan Manis Saat Hamil
Ukuran janin sudah sebesar buah apel, beratnya kurang lebih sudah sekitar 75 gram atau hampir 1 ons. Panjangnya mencapai 10-12 cm. Untuk perkembangan fisiknya, ukuran kakinya sudah lebih panjang daripada tangan. Sehingga, tubuhnya sudah terlihat proporsional.
Bagian kulit janin juga sudah lebih tebal, tetapi pembuluh darahnya masih sedikit terlihat. Pada bagian wajah mulai tumbuh alis dan janin sudah bisa berekspresi, seperti seyum, meringis, hingga cemberut. Janin juga mulai bergerak ringan hingga sesekali bisa dirasakan oleh ibu.
Bahkan janin juga mulai bisa cegukan karena fungsi pernapasannya mulai membaik. Cegukan itu juga kadang bisa dirasakan ibu seperti kedutan di kulit.
Pada usia 15 Minggu ini ibu bisa mulai berikan musik atau suara lainnya karena pendengaran janin mulai berfungsi.
Sementara kondisi ibu jadi mudah alami perubahan suasana hati. Bisa jadi tiba-tiba sedih kemudian marah lalu berubah senang.
Baca Juga: 6 Momen Gender Reveal Tasya Kamila, Rayakan Bersama Sahabat yang Sama-sama Hamil
Selain itu, libido ibu juga mulai meningkat karena kondisi kehamilan yang mulai terasa nyaman juga karena efek hormon yang membaik. Saat usia ini, pasangan bisa kembali lakukan hubunga seks selama tidak ada masalah apa pun dengan kondisi janin. Bahkan posisi seks apa pin boleh dilakukan asalkan pasangan tidak orgasme di dalam perut agarbtidak memicu kontraksi.
Usia 16 Minggu
Besarnya bayi sudah sekitar buah alpukat, beratnya hampir 2,5 ons dengan panjang 12 cm. Ekspresi wajah janin semakin jelas terlihat saat pemeriksaan USG. Detak jantungnya juga sudah bisa kita deteksi dengan pemeriksaan doppler, tanpa perlu dengan USG. Doppler tersebut merupakan alat manual untuk dengar detak jantung janin, hanya saja memang tidak seakurat dengan USG.
Lantaran ukuran janin makin besar, ukuran perut ibu juga tentu ikut membesar. Rahim makin menekan kantung kemih, sehingga ibu makin merasa eering buang air kecil.
Kram kaki mulai terasa karena aliran darah balik dari kaki ke jantung terhambat. Bahkan beberapa ada yang sudah mengalami kaki bengkak. Perubahan juga terjadi pada kulit ibu. Ada yang merasa kulitnya lebih glowing akibat produksi minyak lebih meningkat. Tetapi kondisi itu juga bisa jadi membuat ibu jadi lebih muda berjerawat.