Suara.com - Tidak bisa dipungkiri, angka kematian akibat penyakit jantung masih terbilang tinggi. Bahkan, penyakit jantung sendiri masih menjadi penyebab utama kematian masyarakat.
“Jantung kan kematian lebih tinggi, bahkan lebih dari Covid-19. Justru jantung ini yang paling banyak membuat masyarakat menderita. Oleh karena itu, saya berharap masyarakat sadar pentingnya mencegah agar tidak masuk rumah sakit karena jantung dan biasakan hidup sehat serta makan teratur,” ucap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara Puncak Acara Peringatan Hari Jantung Sedunia, (2/10/2022).
Di kesempatan yang sama Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Dr. Radityo Prakoso, SpJP(K) bahw penting masyarakat untuk mengetahui terkait penyakit jantung.
Tidak hanya itu, Dr. Radityo menambahkan, kampanye ini juga mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat. Apalagi, penyakit jantung pada dasarnya dapat dicegah.
Baca Juga: Manfaatkan Sinar Matahari Pagi Untuk Mengurangi Risiko Sakit Jantung Hingga Depresi
“PERKI melakukan kerja sama jangka panjang dengan GE Healthcare, untuk memberikan berbagai edukasi dan pelatihan. Apalagi ini penyakit bisa dicegah sebenarnya, dengan mengurangi faktor risikonya,” ucap Dr. Radityo.
Selain itu, di Indonesia sendiri yang juga menjadi masalah yaitu penyebaran dokter spesialis yang belum menyeluruh. Untuk itu, PERKI dengan GE Healthcare dan Kemenkes berusaha untuk bisa mendistribusi secara merata dokter spesialis jantung di beberapa daerah.
“Jadi kita akan melakukan penyebaran penyakit jantung di Indonesia. Hari ini ada 1.620 spesialis jantung di Indonesia, tapi distribusinya enggak pas, jadi ada beberapa provinsi seperti di Papua Selatan belum ada,” jelas Dr. Radityo.
Acara yang dilakukan secara luring dan daring tersebut juga menyelenggarakan Senam Jantung Pertama dengan Iringan Lagu Medley Daerah. Senam ini juga berhasil meraih rekor MURI karena diikuti secara daring oleh lebih dari 35.000 peserta dari 42 cabang PERKI seluruh Indonesia dan 1.300 peserta luring.
Terdapat juga kegiatan tes kesehatan, yel-yel PERKI antar daerah, serta pembelajaran CPR (pertolongan pertama pompa jantung) yang dilakukan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin, serta Ketua PERKI, Dr. Radityo.
Baca Juga: Agar Penanganannya Tepat, Ini Gejala Serangan Jantung