Catat! Ini Daftar RS yang Merawat Korban Tragedi Kanjuruhan di Malang

Minggu, 02 Oktober 2022 | 16:35 WIB
Catat! Ini Daftar RS yang Merawat Korban Tragedi Kanjuruhan di Malang
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menjenguk pasien korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan di salah satu rumah sakit di Kabupaten Malang, Minggu (2/10/2022). [ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korban tragedi Kanjuruhan, Malang, langsung dibawa ke sejumlah rumah sakit terdekat di lokasi kejadian. Kabid komunikasi Kementeria Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan, ada delapan fasilitas layanan kesehatan yang dikhususkan untuk evakuasi korban.

"Korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat yaitu RSUD Kanjuruhan, RSI Gondang Legi, RS Bhayangkara Hasta Brata Batu, RSUD Dr. Sai ful Anwar, RSU Wajak Husada, RSU Mitra Delima, RS wava husada dan puskesmas," kata Nadia kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).

Kemenkes menerima data sementara korban meninggal sebanyak 129 jiwa dan 188 orang lainnya alami luka ringan, sedang, dan berat. Pengumpulan data masih dikoordinasikan oleh Dinkes Kab. Malang dan Dinkes Kota Malang. Hingga saat ini prises pendataan korban masih terus dilakukan.

Nadia memastikan bahwa seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung pemerintah.

Baca Juga: Akibat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kapolri Diperintah untuk Bertolak ke Malang

Seorang warga melintas di samping mobil yang terbakar pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc]
Seorang warga melintas di samping mobil yang terbakar pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc]

"Juga back up dari Dinkes provinsi. Kita terus pantau kebutuhan obat dan juga nakes, seperti dokter spesialis yang dibutuhkan. Semua biaya perawatan gratis oleh RS tempat dirawat," ujarnya.

Nadia juga mengungkapkan bahwa terdapat kendala dalam identifikasi jenazah karena tidak beridentitas.

"Tim DVI dari Polres Kediri dan Polda Jatim membantu identifikasi. Posko untuk mencari keluarga yang hilang di RS Wava Husada dan RSUD Kanjuruhan," pungkasnya.

Kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang, itu terjadi usai pertandingan antara Arema FC kontra Persebaya yang berakhir dengan skpr 2-3. Suporter yang tak terima tim tuan rumah Arema FC kalah, turun ke lapangan untuk mencari pemain dan official tim.

Gas air mata kemudian dikeluarkan oleh aparat saat makin banyak suporter turun ke lapangan.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Malang: Bonek Sangat Berduka Karena Ini Indonesia

Akibatnya, terjadi penumpukan suporter. Para suporter juga berdesak-desakan hingga banyak yang sesak nafas atau kekurangan oksigen. Insiden itu mengakibatkan ratusan suporter meninggal. 

Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta, gas air mata dikeluarkan sebagai tindakan pengamanan untuk mencegah dan pengalihan suporter agar tak masuk ke lapangan. Namun tindakan tersebut menimbulkan kontroversi karena dinilai melanggar aturan FIFA yang dikatakan tidak boleh menggunakan gas air mata juga senjata tajam di dalam stadion.

Akibat peristiwa tersebut, Presiden Joko Widodo memerintahkan PSSI dan Polri lakukan evaluasi. Juga Jokowi agar kelanjutan Liga Indonesia ditunda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI