Suara.com - Tidak bisa dipungkiri masih banyak masyarakat yang belum benar-benar paham terkait serangan jantung. Jika mengalami nyeri dada, beberapa masyarakat menyebutkan kalau kondisi tersebut adalah angin duduk atau asam lambung. Yuk tanya dokter kebenarannya!
Menanggapi hal tersebut, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Hasril Hadis, Sp.JP(K), FIHA mengatakan, masyarakat harus lebih banyak mengetahui gejala yang ditimbulkan dari serangan jantung. Untuk beberapa gejala serangan jantung sendiri terdiri dari berbagai hal mulai dari nyeri pada dada, rahang, dan beberapa masalah lainnya.
"Biasanya seseorang yang mengalami serangan jantung juga mengalami beberapa gejala yang dirasakan terlebih dahulu mulai dari nyeri dada,.sesak napas, pucat, keringat dingin, bahkan kondisi tidak sadar gitu," ungkap dr. Hasril pada media gathering di RS Premier Jatinegara, Kamis (29/9/2022).

Meski demikian gejala yang diberikan juga mirip dengan asam lambung. Lantas bagaimana cara membedakan serangan jantung dan asam lambung atau GERD? Simak ulasan tanya dokter berikut.
Dok karena gejalanya mirip bagaimana cara membedakan serangan jantung dan asam lambung (GERD)?
Pada dasarnya orang yang asam lambung juga suka menimbulkan rasa nyeri di dada. Tapi ini kita bisa lihat dari umurnya. Kalau misal masih 20 terus sakit dada bilang serangan jantung ya biasanya itu cuma asam lambung. Tapi mungkin memang bisa saja. Oleh sebab itu, kalau ada sakit dada bisa periksa ke dokter untuk memastikan lebih lanjut.
Kalau serangan jantung biasanya nyeri dadanya yang dirasakan seperti apa Dok?
Biasanya serangan jantung nyeri dadanya khas di bagian belakang tulang dada sebelah kiri. Mereka juga merasakan rasa sakit seperti ditindih, ditekan benda berat, ditusuk, diremas, rasa terbakar, dan tercekik. Biasanya rasa sakit juga menjalar ke leher, rahang, lengan, bahu, dan adanya kesulitan untuk bernapas. Tapi ini juga terkadang muncul mendadak begitu saja jadi emang harus waspada risikonya.
Kapan waktu yang tepat untuk melakukan medical check up?
Sebenarnya kondisi check up bisa dimulai sejak usia 35 tahun. Tapi kalau sejak muda sudah dilakukan lebih bagus untuk pencegahan. Jadi kalau memang ada indikasi masalah pada jantung bisa segera ditangani lebih awal.