Tanya Dokter: Kenapa Sih Dok Gula Bikin Kecanduan dan Apa Bahayanya?

Senin, 26 September 2022 | 09:07 WIB
Tanya Dokter: Kenapa Sih Dok Gula Bikin Kecanduan dan Apa Bahayanya?
Ilustrasi gula pasir.(Pxhere.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gula termasuk bahan yang mudah ditemui pada makanan maupun minuman. Rasanya yang manis memang jadi idaman kebanyakan orang. Tapi di sisi lain juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan bila dikonsumsi berlebihan. 

Rasa manis itu juga bisa seaktu-waktu menyebabkan seseorang merasakan sugar craving atau keinginan impulsif untuk konsumsi gula. Dokter spesialis penyakit dalam prof. dr. Zubairi Djurban, Sp.PD., memberikan contoh sugar craving misalnya, ingin minum es teh manis saat panas, cokelat saat stres, maupun es krim saat sedih.

"Kesemuanya itu berisiko terhadap kesehatan, jika berlebihan," tulis prof Zubairi, dikutip dari cuitannya di Twitter, Minggu (25/9/2022).

Ilustrasi gula. (Photo by Faran Raufi on Unsplash)
Ilustrasi gula. (Photo by Faran Raufi on Unsplash)

Pada artikel Tanya Dokter kali ini, akan dijelaskan oleh prof Zubairi mengenai kenapa gula bisa menyebabkan sugar craving juga bahayanya bagi kesehatan.

Baca Juga: Kadar Gula Esteh Indonesia Jadi Pertanyaan Warganet, Rupanya Segini Batas 'Aman' dari Kemenkes

Apakah makanan dan minuman mengandung gula memang berbahaya, dok?

Es teh, cokelat, dan es krim itu tidak berbahaya, dengan catatan tidak berlebihan. Tapi, bukan cuma rasa manisnya yang jadi konsern, namun cermati juga kadar gula tambahan dengan melihat label di makanan atau minumannya. Cek komposisi gula tambahan, yang biasanya memakai nama lain gula. Seperti corn syrup, dekstrosa, fruktosa, glukosa, laktosa, dan banyak lagi.

Kenapa gula bisa sebabkan kecanduan?

Makan gula itu melepaskan dopamin dalam tubuh kita. Sehingga kita merasakan “kesenangan”, ingin mengulanginya lagi, dan frekuensinya akan makin meningkat. Banyak studi yang membahas ini.

Terkadang mengalami hal yang nagih itu tidak lain karena kebiasaan kita. Ketika ngambek dikasih permen. Minum es teh manis saat panas-panas. Merayakan usia baru dengan kue ulang tahun. Kalau semuanya dikonsumsi berlebihan akan berbahaya.

Baca Juga: Mengenal PCOS, Penyebab Infertilitas Pada Perempuan Akibat Terlalu Banyak Konsumsi Gula

Penyebab lain adalah kalau kita kurang tidur dan stres berkepanjangan. Kondisi itu membuat tubuh mengeluarkan hormon kortisol. Hormon kortisol ini meningkatkan keinginan kita untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis.

Kenapa orang cenderung anggap enteng gula?

Karena gula itu diterima secara sosial daripada, misalnya, alkohol. Akibatnya itu membuat gula lebih sulit dihindari. Saya pun terkadang masih berjuang untuk menghindari gula dan untuk tidak "ngidam" makanan dan minuman manis.

Konsumen sulit mencermati gula pada makanan atau minuman?

Memang, makanya FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat)  itu mengembangkan label makanan baru yang mencantumkan gula tambahan secara terpisah. Label gula tambahan itu harus dipasang produsen sehingga konsumen terbantu untuk mengeceknya.

Bagaimana cara atasi sugar craving?

Ada riset buktikan orang yang tidak konsumsi gula sama sekali selama dua minggu ternyata bisa kontrol keinginannya mengonsumsi gula. Cara kedua adalah melakukan puasa. Bagi yang muslim bisa puasa Senin Kamis.

Selanjutnya  membiasakan memuaskan hasrat gula dengan lebih sehat. Beralihlah ke wortel, labu, kelapa, pisang, anggur, atau kurma. Lalu, lakukan olahraga yang melepaskan endorfin, sehingga Anda "merasa baik" dan itu bisa membantu mengurangi keinginan Anda konsumsi gula.

Berapa baiknya asupan harian gula?

Tidak lebih dari 10 persen kebutuhan energi. Itu setara dengan 4 sendok makan atau 50 gram per hari. Untuk pasien diabetes harus di bawah 4 sendok teh.

Apa yang terjadi bila konsumsi gula berlebihan?

Akan menyebabkan kadar gula darah meningkat. Kadar gula darah yang tinggi iitu akan diubah oleh tubuh menjadi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Dari kondisi obesitas tersebut, risiko terkena kanker, gangguan jantung, dan otak akan lebih besar.

Apakah berarti gula tidak baik untuk tubuh?

Gula tetap bermanfaat. Salah satu fungsinya dalam metabolisme tubuh adalah menyediakan energi untuk menggerakkan aktivitas. Tapi, upayakan mengonsumsi gula alami seperti buah dan jangan lengah terhadap gula tambahan.

Punya pertanyaan seputar kesehatan, diet, hingga urusan ranjang? Suara.com bisa membantu Anda menemukan jawabannya. Tulis pertanyaan Anda di kolom komentar, untuk bisa dijawab oleh pakar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI